Jakarta - Asam urat menjadi salah satu penyakit dengan sejumlah mitos yang dimilikinya. Banyak yang mengira bahwa penyakit ini hanya menyerang orang tua yang gemar mengkonsumsi makanan berpurin tinggi.
Asam urat adalah kondisi yang terjadi akibat penumpukan kristal asam urat di persendian, menyebabkan nyeri, pembengkakan, dan peradangan. Penyakit ini tidak hanya dipengaruhi oleh pola makan, tetapi juga oleh faktor lain seperti genetika, gaya hidup, dan kondisi kesehatan tertentu.
Pengertian Asam Urat dan Penyebabnya
Dr Nyoman Kertia dalam bukunya yang berjudul Asam Urat, menjelaskan asam urat adalah zat yang terbentuk akibat proses metabolisme purin dalam tubuh. Purin berasal dari makanan yang kaya protein seperti jeroan, daging, kerang, kepiting, udang, emping, kacang-kacangan, bayam, kangkung, kubis, durian, nanas, tape, dan alkohol.
Asam urat kemudian disebut sebagai salah satu penyakit radang sendi yang menimbulkan rasa nyeri dan ketidaknyamanan, terutama pada jari kaki, pergelangan kaki, serta lutut. Asam urat dapat menyerang berbagai organ seperti sendi, otot, jaringan di sekitar sendi, telinga, kelopak mata, jantung, ginjal, dan lainnya.
Ketika kadar asam urat dalam darah melebihi batas normal, zat ini bisa menyusup ke berbagai organ dan menyebabkan gangguan kesehatan. Kondisi ini muncul akibat produksi asam urat yang berlebih dalam tubuh, hasil dari pemecahan purin yang terdapat dalam makanan. Jika kadarnya terlalu tinggi, asam urat akan membentuk kristal yang dapat tersimpan di berbagai jaringan tubuh.
Penyakit yang timbul akibat asam urat dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya kerusakan langsung pada organ tubuh, peradangan akibat kristal natrium urat, dan pembentukan batu akibat kristal natrium urat. Biasanya, penderita dengan kadar asam urat yang tinggi dapat beresiko terkena penyakit penyempitan pembuluh darah jantung.
Mitos dalam Penyakit Asam Urat
Terdapat sejumlah mitos yang kerap didengar oleh penderita asam urat. Ahli Reumatologi, Scott Burg dikutip dalam laman Cleveland Clinic, mengatakan sebetulnya ada beberapa fakta yang harus orang tahu tentang mitos penyakit asam urat. Berikut beberapa mitosnya:
1. Penderita Asam Urat Tak Boleh Makan Daging
Dr Burg dalam artikel tersebut menampik mitos ini, mengatakan bahwa penderita asam urat tetap bisa makan daging. Hanya saja, perlu diatur porsinya. Hindari daging jeroan seperti hati, karena daging organ tersebut memiliki kadar purin yang lebih tinggi sehingga dapat menyebabkan kambuhnya asam urat. Mengkonsumsi daging ayam tanpa lemak dalam porsi sedang misalnya, dikatakan tidak akan mempengaruhi kondisi penderita.
2. Asam Urat Hanya Menyerang Ibu Jari Kaki
Asam urat memang kerap menyerang sendi pada jempol atau ibu jari kaki. Namun, meskipun sering menyerang ibu jari kaki terlebih dahulu, asam urat juga dapat mempengaruhi sendi lain. Asam urat bisa menyerang sendi lain seperti lutut, pergelangan tangan dan kaki, serta jari tangan dan kaki. Penumpukan kristal asam urat dalam darah dapat merusak berbagai sendi di tubuh.
3. Asam Urat Hanya Menyerang Orang Tua dan Orang Obesitas
Siapa pun bisa mengalami asam urat, terlepas dari berat badan ataupun usianya. Namun, individu yang mengalami obesitas memang memiliki risiko lebih tinggi. Selain itu, asam urat juga lebih sering terjadi pada penderita diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol. Faktor genetik juga berperan dalam meningkatkan risiko seseorang terkena asam urat.
4. Asam Urat Tidak Berbahaya
Meskipun tidak secara langsung menyebabkan kematian, asam urat yang tidak ditangani dapat meningkatkan risiko penyakit serius seperti stroke, serangan jantung, dan resistensi insulin, yang dapat berakibat fatal jika tidak dikendalikan.
5. Penderita Asam Urat Harus Hindari Makanan Berlemak
Dr Burg juga menampik hal ini. Menurutnya, jika porsi makanan berlemak masih dalam batas wajar, maka tidak akan mempengaruhi kambuhnya asam urat. Makanan berlemak tersebut mungkin tidak secara langsung menyebabkan kambuhnya asam urat, tetapi dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Obesitas menjadi salah satu risiko utama serangan asam urat.
Fakta dalam Penyakit Asam Urat
Terdapat sejumlah fakta yang mungkin banyak diragukan orang, justru malah tertukar kebenarannya dengan mitos penyakit asam urat. Berikut beberapa fakta dalam penyakit asam urat:
1. Asam Urat Bisa Dikendalikan
Purin yang berlebih memancing asam urat, yang membuat kristal bertumpuk di dalam dan sekitar sendi, sehingga menyebabkan peradangan, iritasi, serta rasa tidak nyaman. Memang dikutip dari laman Medical News Today yang telah diverifikasi oleh Ahli Reumatologi Stella Bard, belum ada obat yang benar-benar bisa menghilangkan asam urat sepenuhnya. Namun, terdapat beberapa metode alami dan pengobatan yang mampu menjaga kadar asam urat tetap terkendali.
2. Penderita Asam Urat Harus Batasi Konsumsi Produk Olahan
Produk olahan atau kini dikenal dengan sebutan ultra processed food (UPF), adalah makanan dan minuman yang telah diproses dengan bahan-bahan asing seperti zat kimia, pengawet, pewarna, garam dan gula berlebih. Minuman dengan pemanis buatan dalam jumlah banyak, juga diketahui dapat menyebabkan kambuhnya asam urat.
Saran terbaik bagi penderita asam urat adalah mengkonsumsi makanan segar dan tidak diolah. Pilih karbohidrat kompleks dari buah-buahan, misalnya, daripada karbohidrat dari makanan kemasan atau olahan. Pastikan juga selalu minum banyak air karena dehidrasi merupakan faktor risiko dari asam urat akut.
3. Penderita Asam Urat Boleh Konsumsi Produk Susu
Dr Burg membenarkan hal ini, bahwa susu murni bahkan dinilai dapat membantu mengeluarkan asam urat dari tubuh. Dengan kata lain, susu cenderung membantu, bukan membahayakan penderita asam urat.
4. Penderita Asam Urat Hindari Makan Emping dan Seafood
Asam urat merupakan produk dari purin, yang dapat diperoleh dalam berbagai jenis makanan. Terdapat makanan yang mengandung purin tinggi, dan makanan inilah yang harus dihindari oleh penderita asam urat. Salah satu makanan yang tinggi akan kandungan purin adalah emping melinjo.
Tim PKRS RSUP Dr Kariadi Semarang, dalam laman resmi Kemenkes RSUP Dr Kariadi menuliskan, penderita asam urat sebaiknya tidak mengkonsumsi emping. Sebab, kadar purin dalam 100 gram emping bisa mencapai sekitar 150-800 mg. Selain emping, ada pula jeroan, kaldu daging, sosis, bebek, burung, ikan sarden, ikan makarel serta makanan laut seperti kerang, udang, serta cumi.
Cara Meredakan Asam Urat Secara Alami
Salah satu cara efektif adalah dengan mengatur pola makan guna mengurangi asupan purin dan menekan kemungkinan kambuhnya asam urat. Berikut beberapa cara alami yang dapat dilakukan di rumah untuk meredakan asam urat:
1. Konsumsi Jus Buah
Pada buku berjudul Tanaman Obat & Jus untuk Asam Urat & Rematik oleh Ir. Lukas Tersono Adi, beberapa jus buah direkomendasikan untuk penderita asam urat. Beberapa di antaranya anggur, apel, dan alpukat.
Buah-buahan selain untuk memenuhi kebutuhan serat harian juga berfungsi mengontrol keluarnya insulin, serta menurunkan tekanan darah dan kolesterol. Beberapa penyakit tersebut juga dapat memancing penyakit asam urat.
2. Konsumsi Air yang Cukup
Penderita asam urat sering mengalami pembengkakan dan peradangan yang cukup parah. Salah satu cara untuk menguranginya adalah dengan meningkatkan asupan cairan. Minum banyak air dapat membantu ginjal mengeluarkan kelebihan cairan dari tubuh, sehingga mengurangi pembengkakan. Air putih menjadi pilihan terbaik dalam hal ini.
3. Mengompres Sendi dengan Es
Menggunakan kompres es yang dibungkus kain pada area sendi yang meradang dapat membantu mengurangi peradangan akibat asam urat. Disarankan untuk mengompres area yang sakit selama 20 menit dengan menggunakan es yang dibungkus kain tipis untuk meredakan nyeri.
4. Mengelola Stres
Stres dapat memperburuk gejala asam urat. Meskipun sulit untuk menghindari stres sepenuhnya, beberapa cara dapat membantu mengelolanya, seperti berolahraga, menulis jurnal harian, meditasi, dan tidur yang cukup.
5. Meninggikan Posisi Sendi yang Sakit
Nyeri dan pembengkakan akibat asam urat sering terjadi pada kaki, tangan, lutut, dan pergelangan kaki. Mengangkat sendi yang terkena lebih tinggi dapat membantu mengurangi pembengkakan dengan mendorong darah dan cairan kembali ke jantung. Mengkombinasikan dengan kompres es juga bisa menjadi solusi efektif.
6. Menjaga Pola Makan Seimbang
Mengonsumsi makanan bergizi yang minim pemrosesan dapat membantu menurunkan kadar asam urat dan mengurangi risiko kambuhnya penyakit ini. Diet rendah lemak dan karbohidrat, serta kaya sayuran, sangat disarankan bagi penderita asam urat. Buah dan sayuran yang kaya antioksidan juga bermanfaat dalam mengurangi peradangan.
7. Menghindari Makanan Tinggi Purin
Beberapa jenis daging mengandung purin dalam jumlah tinggi yang dapat memperparah gejala asam urat. Menghindari makanan ini dapat membantu mengurangi risiko serangan asam urat. Jenis makanan yang sebaiknya dihindari antara lain daging jeroan, ikan teri, sarden, kerang, dan beberapa makanan yang telah dibahas di atas.
Nah itulah tadi penjelasan tentang mitos, fakta, hingga cara meredakan sakit asam urat. Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, penderita asam urat dapat mengelola kondisinya secara alami dan bertahap.
(fds/fds)