Orang Kaya RI Bawa Kabur Harta-Aset ke Luar Negeri, Ditaruh di Mana?

4 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Kaum elit Indonesia mengalihkan ke aset luar negeri. Selain ketidakpastian pasar keuangan akibat perang dagang , persoalan ekonomi dan politik dalam negeri ditengarai memicu kekhawatiran mereka.

Menurut Bloomberg, orang-orang kaya Indonesia telah mulai mentransfer ratusan juta dolar ke luar negeri sejak akhir tahun lalu.

Salah satunya Chan seorang mantan eksekutif berusia 40-an di sebuah perusahaan besar Indonesia, ia mengatakan "Saya telah meningkatkan pembelian USDT (Tether) saya dalam beberapa bulan terakhir." dikutiip dari Bloomberg.

"Hal ini memungkinkan saya untuk menjaga nilai aset saya dan memindahkannya melintasi batas negara tanpa transportasi fisik. Saya benar-benar khawatir tentang prospek ekonomi Indonesia dan risiko terhadap stabilitas politik," imbuh Chan.

tradingviewFoto: tradingview

Jika dilihat dari pergerakan historis USDT/Tether, di sepanjang 2024 Tether naik hingga 121,31% di level 93.576. Hal ini yang mendorong sebagian aset orang kaya Tanah Air memindahkannya ke USDT/Tether.

Jika dibandingkan dengan pergerakan historis bursa saham Tanah Air Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 2024, justru berbanding terbalik. Di sepanjang 2024, IHSG mencatatkan penurunan sebesar 2,65%. Bahkan penurunan IHSG berlanjut hingga sepanjang 2025 sebesar 9,06% hingga perdagangan Kamis (17/4/2025) di level 6.438,27.

Chan tidak sendirian. Lebih dari puluhan manajer kekayaan, bankir swasta, dan penasihat keuangan melaporkan bahwa banyak klien kaya mengikuti jalur yang sama.

Orang-orang ini memindahkan aset ke emas, real estat, dan mata uang kripto sebagai sarana yang memungkinkan transfer rahasia dalam jumlah besar. Seorang bankir swasta mencatat bahwa beberapa klien Indonesia dengan kekayaan bersih antara US$100 juta dan US$400 juta telah mengalihkan hingga 10% portofolio mereka ke kripto sejak Oktober.

Tren ini meningkat setelah rupiah melemah pada  Maret. Sebuah perusahaan keuangan mengungkapkan telah memindahkan sekitar US$50 juta uang klien Indonesia ke Dubai dan Abu Dhabi, terutama untuk membeli properti perumahan dan komersial atas nama kerabat dan teman, bagian dari upaya untuk menghindari deteksi.

Beberapa klien bahkan telah mendapatkan visa kerja di Dubai, yang memungkinkan mereka untuk mendirikan perusahaan cangkang untuk transaksi properti dengan nama perusahaan.

Jika melihat laporan harga properti perumahan di United Arab Emirates, terdapat peningkatan harga jual property di Abu Dhabi dan Dubai.

Indeks Harga Penjualan Properti Hunian Abu Dhabi meningkat sebesar 1,20 poin, dari 94,69 menjadi 95,89, yang menunjukkan peningkatan sebesar 1,26% pada Februari 2025. Harga juga meningkat sebesar 12,34% secara tahunan (yoy).

Sementara itu, Indeks Harga Penjualan Properti Hunian Dubai meningkat sebesar 2,15 poin, dari 133,43 menjadi 135,58, yang menunjukkan peningkatan sebesar 1,62% pada Februari 2025. Harga juga meningkat sebesar 17,51% secara tahunan (yoy).

Kelas Menengah Beralih ke Emas sebagai Tempat Berlindung

Bukan hanya orang-orang superkaya yang ingin melindungi kekayaan mereka. Kelas menengah juga mulai melindungi aset mereka, meskipun strategi mereka berbeda. Alih-alih mentransfer uang ke luar negeri, mereka beralih ke emas fisik.

Diketahui harga emas terus mengalami lonjakan yang cukup cepat. Secara historis, harga emas dunia di sepanjang 2024 telah mengalami lonjakan 27,21%. Kenaikan tersebut tak berhenti begitu saja, di sepanjang 2025 harga emas kembali melonjak mencapai 26,82% hingga perdagangan Kamis (17/4/2025) di level US$3.327,54 per troy ons.

Kenaikan harga emas tentu saja berdampak langsung pada kenaikan harga Logam Mulia (LM) Antam. Harga emas LM Antam per Sabtu (19/4/2025) telah mencapai harga Rp1.965.000 per gram. Hal ini berarti kenaikan harga emas LM Antam di sepanjang 2025 telah mencapai 29,70% dari harga emas per akhir Desember 2024 yang berada di Rp1.515.000 per gram.

Kenaikan tersebut akan segera menyusul kenaikan emas di sepanjang 2024. Pada 2024 harga emas LM Antam tercatat naik 34,07% menjadi Rp1.515.000 per gram pada akhir Desember 2024 dari Rp1.130.000 per gram pada akhir Desember 2023.


CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |