Jakarta -
Menilai kecerdasan hewan bukanlah hal yang mudah. Meski demikian, ada beberapa indikator umum yang sering digunakan untuk mengevaluasi kognitif hewan, seperti kemampuan belajar, kesadaran akan diri sendiri, pemecahan masalah, ingatan, hingga kemampuan mengambil keputusan.
Walaupun ada sejumlah hewan yang dikenal cerdas, seperti lumba-lumba dan burung gagak, ada juga yang dianggap kurang cerdas. Berikut sejumlah hewan yang dikatakan paling tidak cerdas, atau jika menurut standar manusia adalah yang memiliki IQ terendah.
Deretan Hewan dengan IQ Terendah di Dunia
Deretan hewan-hewan yang dianggap memiliki IQ rendah di antaranya panda, kalkun, hingga kungkang. Dikutip dari Planet Natural dan Wild Explained, berikut informasinya.
1. Panda
Panda adalah mamalia besar yang beradaptasi dengan kehidupan di alam liar. Anggota ordo karnivora ini memiliki cakar yang kuat dan gigi yang tajam.
Alih-alih menggunakan cakar dan giginya untuk menangkap mangsa, panda justru suka mengunyah bambu sebagai makanannya. Mereka harus mengonsumsi lebih dari 20-30 pon bambu setiap harinya hanya untuk memenuhi kebutuhan energi mereka.
Tanpa protein dan lemak dari bambu, hewan malas ini tidak memiliki energi untuk berburu, memanjat pohon, bahkan kawin. Hal itu yang menyebabkan jumlah panda di alam liar menurun.
Karena sifat kecanggungannya, mereka sering jatuh dari pohon karena tidak seimbang. Meski lucu, tapi perilaku ini bisa membahayakan.
2. Kalkun
Wild Turkey, (Meleagris gallopavo), Germany, captive Foto: GettyImages/ModernFarmer
Kalkun mengenali hal pertama yang mereka lihat saat menetas adalah induknya. Sehingga seekor kalkun bisa mengikuti manusia, anjing, ataupun benda mati dan mempercayainya sebagai induknya. Hal ini merupakan indikasi kurangnya kompleksitas kognitif.
Beberapa peternak melaporkan kalkun mereka sering menatap langit saat hujan dengan paruh terbuka. Dan saat mereka menikmati pemandangan hujan itu air hujan mengalir ke tenggorokan dan menyebabkan hewan ini mati.
Selain itu, kalkun memiliki karakter yang ramah. Namun inilah yang membuat mereka sering mendapat masalah. Sebab sangat lambat dan seringkali memiliki bobot yang berat, burung-burung ini menjadi sasaran empuk para predator.
3. Kakapo
Atatu atau burung kakapo (Strigops habroptilus) Foto: Getty Images/iStockphoto/Imogen Warren
Kakapo adalah burung yang tidak bisa terbang dan menyerupai burung hantu. Di Selandia Baru, mereka berhabitat di lingkungan dengan persediaan banyak makanan tanpa predator. Jadi, burung-burung ini belum megembangkan naluri untuk mengenali bahaya dan bertahan hidup.
Namun, dengan adanya pemukiman di wilayah Selandia Baru, hewan yang lebih cakap dan cerdas berdatangan. Hal tersebut membuat kakapo menjadi mangsa empuk bagi mereka.
Salah satu perilaku yang membingungkan dari kakapo adalah ritual kawinnya. Kakapo jantan akan mengeluarkan suara keras berfrekuensi rendah untuk menarik perhatian betina. Suaranya bisa terdengar hingga lima kilometer jauhnya. Sehingga, hal itu juga memberitahu predator akan kehadiranya.
4. Koala
Koala (Phascolarctos cinereus) memakan daun eucalyptus. Foto: Getty Images/iStockphoto/Freder
Meski terlihat imut, kemampuan intelektual koala agak terbatas. Alasan utama kurangnya kecerdasan mereka adalah pola makan mereka yang hampir seluruhnya terdiri dari daun eukaliptus.
Daun-daun ini rendah nutrisi dan mengandung banyak racun, sehingga menjadi tantangan besar bagi sistem pencernaan koala. Otak mereka sangat kecil, dibandingkan dengan ukuran tubuhnya.
Bahkan otak koala merupakan yang terkecil dari otak semua mamalia. Otak mereka juga sangat halus, suatu sifat yang terkait dengan proses berpikir yang kurang kompleks. Hewan ini kikuk dan lemah, sehingga mereka tidak mencoba melarikan diri saat terancam.
5. Flamingo
Flamingo (Phoenicopterus minor). Foto: Getty Images/GomezDavid
Burung flamingo terkenal dengan penampilannya yang cantik dan posturnya yang fotogenic. Namun, dalam hal kecerdasan, mereka kalah dibandingkan dengan spesies burung lainnya,
Burung ini memiliki proses berpikir yang sangat sederhana. Otak mereka terutama bekerja untuk naluri bertahan hidup dasar, seperti makan, kawin, dan menghindari predator.
Mereka tidak memiliki kemampuan kognitif untuk memecahkan masalah, belajar dari pengalaman, atau menunjukkan perilaku sosial yang kompleks.
Keterbatasan kecerdasan flamingo bisa dilihat dari cara mereka makan. Flamingo memakan alga dan invertebrata kecil yang mereka saring dari air dengan paruhnya.
Cara makan seperti ini bukan hanya tidak efisien, tapi juga membuat mereka terpapar berbagai risiko. Mereka harus menghabiskan banyak waktu dengan kepala terendam air, sehingga rentan terhadap predator. Sikap mereka berdiri dengan satu kaki juga tidak memiliki tujuan yang signifikan.
6. Burung Sekretaris
Secretarybird atau burung sekretaris. Foto: Getty Images/phototrip
Kemampuan terbang merupakan anugerah alamiah dalam dunia burung. Sayap memungkinkan mereka berburu dengan lebih efisien dan terhindar dari pemangsa.
Meski begitu, burung yang memiliki sayap besar ini jarang terbang. Mereka seringkali memanfaatkan kemampuan terbangnya untuk mencapai sarang.
Mereka juga menangkap mangsanya sambil berjalan di tanah. Padahal, cara itu mengurangi penglihatan meeka secara signifikan dan justru berisiko menjadi mangsa. Saat menangkap reptil atau hewan pengerat, burung ini malah menggunakan paruh bukan cakarnya.
7. Kungkang
Sloth atau kungkang. Foto: Getty Images/iStockphoto/Jonathan Ross
Kungkang merupakan salah satu hewan yang ada dalam karakter film Ice Age. Jika di dalam film, Sid si kungkang begitu jenius, di dunia nyata malah sebaliknya.
Kungkang memiliki sifat yang lamban, sering ceroboh, dan tidak peduli dengan lingkungan. Hewan ini juga menghabiskan sebagian hari mereka untuk tidur. Terkadang, mereka tertidur sangat lelap sampai-sampai terjatuh tanpa sadar dan mati. Tidak jarang, kungkang juga salah mengira dahan pohon sebagai anggota tubuhnya.
(elk/tgm)