Sering Lemas Setelah Bangun Tidur? Bisa Tanda Anemia

10 hours ago 2

Jakarta -

Setiap orang tentu ingin bangun tidur dengan tubuh yang segar dan bertenaga. Tapi, bagaimana jika yang dirasakan justru sebaliknya?

Alih-alih merasa pulih, tubuh malah merasa lemas, lesu, dan sulit beraktivitas. Jika kondisi ini sering terjadi, jangan anggap sepele. Salah satu kemungkinan penyebabnya adalah anemia.

Sering Lemas Setelah Bangun Tidur Bisa Jadi Tanda Anemia

Anemia adalah masalah kekurangan sel darah merah atau hemoglobin yang sehat untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh. Hemoglobin adalah protein yang ditemukan dalam sel darah yang membawa oksigen ke paru-paru ke organ tubuh lainnya.

Salah satu jenis anemia yang paling umum terjadi adalah anemia defisiensi besi, di mana seseorang kekurangan zat besi dantubuhtidak memproduksi sel darah merah dengan cukup. Padahal, sel-sel tersebut dibutuhkan untuk memasok tubuh dengan jumlah oksigen yang tepat, agar organ-organ berfungsi dengan benar. Dikutip dari laman Medical of Today, hal inilah yang bisa membuat seseorang yang mengalami anemia merasa lelah dan letih.

Anemia defisiensi besi bisa menyebabkan orang merasa lemah dan lesu di siang hari serta saat bangun tidur. Bahkan, dikutip dari laman Cleveland Clinic, setelah tidur selama delapan jam penuh, anemia bisa menyebabkan tubuh terasa kekurangan energi jika tidak diobati.

Selain lemas, gejala anemia juga meliputi:

  • Menggigil

Sebab anemia menyebabkan sirkulasi darah yang buruk, hal ini bisa memengaruhi cara seseorang merasakan suhu tubuh. Seringkali, pengidap anemia mengalami menggigil terus menerus. Rasa dingin karena kekurangan zat besi memang umum terjadi, terutama di tangan dan kaki.

  • Sakit Kepala

Sebuah studi tahun 2022 memperkirakan, hampir 80 persen orang dengan anemia defisiensi besi juga mengalami sakit kepala. Ada kemungkinan bahwa penurunan kadar serotonin akibat anemia defisiensi besi bisa membuat seseorang lebih rentan mengalami sakit kepala.

Selain itu, anemia dan sakit kepala juga terkait dengan peran sel darah merah dalam tubuh. Saat sel darah merah rendah, seluruh bagian tubuh, termasuk otak mungkin tidak mendapatkan cukup oksigen. Hal ini bisa mengubah cara kerja otak dan menyebabkan sakit kepala atau migrain.

  • Sesak napas

Zat besi berperan dalam pergerakan oksigen dalam tubuh. Sehingga, tidak mengherankan jika pernapasan bisa terganggu karenanya.

Kadar zat besi yang rendah bisa mengurangi pengiriman oksigen ke jaringan tubuh, sehingga menyebabkan sesak napas, terutama selama aktivitas fisik.

  • Kulit pucat atau kuning

Kekurangan zat besi bisa membuat wajah tampak pucat. Hal tersebut karena hemoglobin dalam sel darah merah berwarna merah. Saat hemoglobin tidak cukup, kondisi ini bisa memengaruhi warna wajah.

Penyebab Lemas setelah Bangun Tidur Lainnya

Ada beberapa penyebab lain yang membuat rasa lemas dan lelah saat bangun tidur. Dikutip dari laman BBC Good Food, berikut di antaranya.

1. Kualitas Tidur yang Buruk

Tidur di malam hari haruslah nyenyak dan tidak terganggu, sehingga otak bisa bertransisi melalui setiap tahapan tidur.

Ada empat tahap tidur, tahap pertama terjadi tepat saat tertidur, tahap kedua tidur ringan, serta tahap ketiga dan keempat melibatkan tidur nyenyak. Mayoritas tahap ketiga dan keempat terjadi selama sepertiga malam, sehingga waktu ini penting untuk mendapatkan tidur yang nyenyak.

Tahap-tahap ini sangat penting, karena memungkinkan otak untuk memproses dan menyimpan memori, mengatasi kecemasan, dan memulai perbaikan. Kualitas tidur bisa dipengaruhi oleh lingkungan sekitar dan apa yang dikonsumsi beberapa jam sebelum tidur.

2. Kecemasan

Merasa cemas merupakan masalah kesehatan mental yang paling umum di seluruh dunia. Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 50 persen orang yang mengalami kecemasan mengalami kurang tidur, yang selanjutnya bisa memperburuk kondisi mereka.

Orang yang mengalami masalah kecemasan mungkin sulit tidur dan cenderung bangun dalam keadaan lelah yang berlanjut sepanjang hari.

3. Gangguan Tidur

Beberapa orang terus terbangun dengan perasaan lelah meski sudah meningkatkan kualitas tidur. Jika ini terjadi, kemungkinan penyebabnya adalah gangguan tidur, seperti sleep apnea atau insomnia.

4. Pola Tidur Tidak Teratur

Jadwal tidur yang tidak teratur atau tidak selaras dengan ritme sirkadian alami dapat mengganggu tidur membuat rasa lelah. Pakar tidur memperkirakan, 2-5 persen dari pekerja shift mengalami gangguan tidur yang mengakibatkan rasa kantuk berlebihan atau tidur yang terganggukarena pola atau jam tidur berubah-ubah.

Gangguan pada ritme sirkadian alami tak hanya membuat bangun dengan perasaan lelah, tapi jugamenjadikan seseorangjadi lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.


(elk/tgm)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |