CNN Indonesia
Rabu, 19 Mar 2025 22:14 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Pangdam II/Sriwijaya Mayjen Ujang Drawis menyebut status dua anggota TNI AD terduga pelaku penembakan tiga anggota Polres Way Kanan masih saksi.
Ujang menjelaskan status saksi itu belum berubah meski keduanya, yakni Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah, sudah ditahan sejak Senin (17/3) usai insiden penembakan.
"Jadi, dua orang oknum (prajurit TNI AD) itu statusnya sekarang masih sebagai saksi ya," ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (19/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ujang beralasan hal itu dikarenakan tim gabungan Polda Lampung dan Kodam II/Sriwijaya masih terus melakukan pendalaman dan memeriksa sejumlah saksi terkait.
Ia menegaskan pihaknya masih membutuhkan alat bukti pendukung lainnya sebelum menyematkan status tersangka terhadap kedua anggota itu.
Ujang mengatakan olah TKP juga terus dilakukan untuk mengetahui peranan kedua anggota TNI AD di lokasi. Ia mengklaim apabila ditemukan bukti yang cukup keduanya akan langsung diproses sesuai aturan hukum yang berlaku.
"Kalau memang dia (Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah) terbukti, kami tetapkan (menjadi tersangka) dan hukumnya akan kami tegakkan. Dan dua orang itu sekarang posisinya ada di Denpom," tuturnya.
Tiga anggota Polres Way Kanan tewas ditembak saat menggerebek lokasi perjudian sabung ayam di Karang Manik, Negara Batin, Lampung, pada Senin (17/3).
Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika menjelaskan peristiwa ini bermula dari upaya pembubaran kegiatan sabung ayam.
Saat hendak mundur setelah pembubaran, terjadi beberapa kali letusan senjata yang mengakibatkan gugurnya tiga anggota Polri, termasuk Kapolsek setempat.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberi penghargaan kenaikan pangkat luar biasa kepada tiga anggota Polres Way Kanan yang gugur, yaitu Kapolsek Negara Batin Way Kanan AKP Anumerta Lusiyanto, Aipda Anumerta Petrus Apriyanto dan Briptu Anumerta M. Ghalib Surya Nanta.
(tfq/fea)