Jakarta -
Tekanan darah tinggi atau hipertensi yang tidak dikontrol dengan baik dapat menyebabkan masalah pada tubuh. Tak hanya pada ginjal dan jantung, kondisi tersebut dapat mempengaruhi fungsi penglihatan yang mempengaruhi mata.
Dikutip dari WebMD, hipertensi dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah di retina, yakni area di belakang mata tempat gambar difokuskan.
Penyakit mata ini dikenal sebagai retinopati hipertensi. Kondisi ini dapat berdampak serius jika tidak segera diobati.
Biasanya, seseorang tidak akan mengalami gejala renoplasti hipertensi saat kondisinya masih ringan atau sedang. Gejalanya baru diketahui saat pemeriksaan mata rutin.
Tanda-tanda Tekanan Darah Tinggi di Mata
Gejala hipertensi yang lebih parah mungkin termasuk sakit kepala atau masalah penglihatan. Retinopati dapat terjadi bersamaan dengan tekanan darah tinggi selama kehamilan, sehingga diperlukan perawatan prenatal yang maksimal.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut beberapa tanda yang dirasakan di mata akibat retinopati hipertensi:
- Penglihatan ganda
- Penglihatan kabur.
- Kehilangan penglihatan.
- Sakit kepala.
- Pembuluh darah di bagian luar mata pecah (perdarahan subkonjungtiva).
- Penyempitan pembuluh darah (arteriol).
- Penebalan dinding arteriol.
- Bintik-bintik kecil berwarna putih kekuningan atau putih keabu-abuan yang bentuknya menyerupai awan (bintik kapas).
- Titik merah kecil (mikroaneurisma).
- Bintik-bintik kuning (eksudat keras) terbuat dari lemak dan protein yang bocor dari pembuluh darah yang rusak.
- Pembengkakan diskus optikus (papiledema).
Dampak Serius Hipertensi pada Mata
Retinopati hipertensi ini disebabkan oleh tekanan darah tinggi yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Tekanan yang meningkat pada pembuluh darah retina menyebabkan pembuluh darah menyempit.
Penyempitan yang tidak normal ini mempersempit pembukaan pembuluh darah (lumen) dan membatasi aliran darah ke retina. Pembuluh darah dapat menyempit hampir seluruhnya atau hanya di satu titik.
Seiring waktu, pembuluh darah retina menjadi kaku dan tebal, sehingga aliran darah menjadi semakin sulit. Tekanan darah tinggi yang terus-menerus akan semakin merusak pembuluh darah, yang menyebabkan komplikasi seperti kehilangan penglihatan.
Tanpa pengobatan yang tepat, retinopati hipertensi dapat menyebabkan:
- Penglihatan yang berangsur-angsur memburuk, yang berpotensi menyebabkan kebutaan.
- Pembengkakan pada retina atau edema makula.
- Kekurangan aliran darah ke retina dan saraf optik.
- Terpisahnya retina dari jaringan yang menopangnya atau ablasi retina.
- Kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko masalah mata lainnya, seperti:
- Penyumbatan pada arteri yang memasok darah ke retina atau oklusi arteri retina.
- Penyumbatan pada vena yang mengalirkan darah dari retina atau oklusi vena retina.
- Memburuknya retinopati terkait diabetes.
Cara Mencegah Terjadinya Masalah pada Mata Akibat Hipertensi
Tujuan pengobatan adalah untuk menurunkan tekanan darah, yang biasanya dengan perubahan gaya hidup atau pengobatan. Perubahan gaya hidup yang dapat diterapkan untuk mencegah terjadinya masalah pada mata akibat hipertensi, seperti:
- Menjaga berat badan yang sehat.
- Menjalani diet yang menyehatkan jantung, dengan fokus khusus pada penurunan asupan garam.
- Rutin berolahraga dengan intensitas sedang, minimal 150 menit per minggu, seperti jalan kaki.
- Membatas minuman yang mengandung alkohol.
(sao/kna)