Jakarta -
Asam lambung naik atau refluks merupakan salah satu kondisi yang kerap menyerang banyak orang. Tak jarang, seseorang bisa mengalami kondisi ini lebih dari satu kali sepanjang hidupnya. Lantas, apa penyebab asam lambung sering kambuh?
Dikutip dari Cleveland Clinic, asam lambung naik atau refluks adalah kondisi yang terjadi ketika cairan asam (asam klorida atau HCl) dan makanan di dalam lambung mengalir kembali ke kerongkongan atau esofagus. Aliran balik ini dapat mengiritasi kerongkongan, dan menimbulkan gejala seperti nyeri, munculnya rasa asam di pangkal tenggorokan, hingga peradangan.
Ada sejumlah faktor yang dapat menyebabkan asam lambung sering kambuh, mulai dari makanan hingga kebiasaan tertentu. Dikutip dari berbagai sumber, berikut penyebab asam lambung sering kambuh yang perlu diwaspadai.
1. Sering Mengonsumsi Makanan Berlemak
Terlalu sering mengonsumsi makanan berlemak dapat menjadi salah satu penyebab asam lambung sering kambuh. Dikutip dari Healthline, makanan berlemak dapat melemahkan katup sfingter esofagus yang membatasi lambung dan kerongkongan. Akibatnya, katup tidak bisa menutup dengan sempurna, sehingga memungkinkan cairan asam dan makanan mengalir kembali ke kerongkongan.
Makanan berlemak juga dapat menunda pengosongan lambung. Hal ini dapat meningkatkan risiko asam lambung kambuh. Berikut contoh makanan berlemak yang perlu diwaspadai pengidap refluks:
- Kentang goreng
- Mentega
- Keju
- Es krim
- Dressing salad
- Saus cocol dan sambal
- Potongan daging yang tinggi lemak, seperti sirloin
2. Makan dengan Postur Tubuh yang Buruk
Bukan hanya jenis makanan saja yang memengaruhi asam lambung naik. Postur tubuh saat makan juga tak kalah penting.
Dikutip dari Eating Well, pakar nutrisi sekaligus pendiri Riker Nutrition Consulting, LLC, Cari Riker, RDN, LDN, CDCES, mengatakan postur tubuh yang buruk, seperti membungkuk saat makan dapat menyebabkan refluks asam.
"Ini karena postur tubuh yang buruk dapat menekan lambung, yang dapat mendorong asam kembali ke kerongkongan dan memicu refluks asam," ujarnya.
3. Berbaring atau Tidur Telentang
Riker menambahkan posisi tubuh saat tidur juga dapat memengaruhi refluks asam. Misalnya, tidur dengan posisi telentang.
"Jika [Anda] menggunakan bantal datar saat berbaring, lambung dan esofagus Anda berada pada level yang sama, sehingga asam lambung lebih mudah naik ke esofagus," tutur Riker.
4. Sering Mengonsumsi Minuman Tertentu
Selain makanan, beberapa minuman tertentu juga dapat menjadi penyebab asam lambung sering kambuh pada pengidap refluks dan GERD.
Dikutip dari Healthline, berikut beberapa minuman yang bisa memicu refluks:
- Alkohol
- Kopi
- Teh
- Minuman berkarbonasi
- Jus sitrus dan tomat
Kopi, baik dengan atau tanpa kafein, dapat memicu gejala refluks. Namun perlu diingat, setiap orang memiliki toleransi yang berbeda-beda. Beberapa pengidap refluks dan GERD dapat minum kopi tanpa mengalami kekambuhan gejala.
5. Makan Berlebihan
Pengidap refluks dan GERD juga perlu memerhatikan porsi saat makan. Makan secara berlebihan dapat memicu gejala asam lambung naik, seperti nyeri ulu hati.
Dikutip dari WebMD, hal ini terjadi karena lambung tetap mengembang saat ada banyak makanan di dalamnya. Semakin lambung mengembang, semakin besar pula kemungkinan sfingter esofagus tidak menutup dengan sempurna. Akibatnya, cairan asam dan makanan di lambung dapat naik kembali ke kerongkongan dan menyebabkan kekambuhan.
(ath/kna)