WHO Beberkan Kondisi Terkini Rumah Sakit Al-Ahli di Gaza usai Diserang Israel

3 days ago 6

Jakarta -

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan kondisi rumah sakit Al-Ahli di Gaza sudah sangat parah. Fasilitas-fasilitas tersebut tidak lagi dapat digunakan akibat serangan udara Israel.

Juru bicara WHO, Dr Margaret Harris, mengatakan kepada BBC bahwa pihaknya menyaksikan serangan demi serangan dari Israel yang dilancarkan ke rumah sakit dan petugas kesehatan. Akibatnya, persediaan medis menjadi sangat terbatas karena blokade Israel terhadap wilayah tersebut.

Pada Minggu (13/4), staf di Rumah Sakit al-Ahli di Gaza melaporkan serangan Israel telah menghancurkan laboratorium dan merusak ruang gawat darurat. Mereka tidak melaporkan adanya korban jiwa, tetapi satu anak dilaporkan meninggal dunia akibat gangguan dalam perawatannya.

Militer Israel mengklaim bahwa rumah sakit tersebut merupakan "pusat komando dan kendali" Hamas untuk merencanakan serangan. Rumah sakit itu dikelola oleh Gereja Inggris, yang para uskupnya menyampaikan rasa duka yang mendalam.

Mereka menyatakan duka, kesedihan, dan kemarahan bersama warga Palestina atas serangan tersebut. Selain itu, mereka juga mendesak Israel untuk memberikan bukti atas klaim tersebut.

Rumah Sakit al-Ahli diserang oleh dua rudal sekitar tengah malam pada Minggu (13/4), yang merupakan serangan kelima sejak dimulainya perang.

"Laboratorium genetika dua lantai dihancurkan dan gedung apotek serta unit gawat darurat rusak. Bangunan-bangunan di sekitarnya juga rusak, termasuk Gereja St Philip," kata Keuskupan Anglikan Yerusalem, dikutip dari BBC.

Keuskupan mengatakan militer Israel memberikan peringatan 20 menit kepada staf rumah sakit dan pasien untuk mengungsi sebelum serangan.

"Tidak ada korban jiwa akibat serangan itu, tetapi seorang anak yang sebelumnya menderita cedera kepala meninggal karena proses evakuasi yang terburu-buru," tambahnya.

Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa pihaknya telah diberitahu oleh direktur al-Ahli soal kerusakan tersebut. Rumah sakit terpaksa memindahkan 50 pasien ke rumah sakit lain, tetapi 40 pasien dalam kondisi kritis tidak dapat dipindahkan.

"Rumah sakit dilindungi berdasarkan hukum humaniter internasional. Serangan terhadap perawatan kesehatan harus dihentikan. Sekali lagi kami tegaskan: pasien, petugas kesehatan, dan rumah sakit harus dilindungi," tegas Tedros.

NEXT: Rumah sakit Al-Ahli tidak bisa menerima pasien

Rumah Sakit Al-Ahli Tak Bisa Terima Pasien

Perwakilan WHO Dr Rik Peeperkorn mengatakan Rumah Sakit Al-Ahli saat ini tidak bisa menerima pasien baru, sambil menunggu perbaikan. Kondisi ini akan sangat berdampak pada pasien trauma.

"Al-Ahli adalah rumah sakit trauma utama di utawa Wadi Gaza. Rumah sakit itu satu-satunya rumah sakit dengan pemindaian CT yang berfungsi di utara Wadi Gaza," tuturnya.

Ahli bedah ortopedi di Al-Ahli, Dr Ahmed al-Shurafa, mengatakan bahwa tingkat perawatan yang dapat diberikan di rumah sakit hanya tersisa 40 pasien.

"Kami tidak dapat melakukan prosedur pembedahan apapun karena pasien-pasien ini memerlukan diagnostik laboratoriu, dukungan farmasi, dan rujukan darurat jika terjadi komplikasi. Semuanya telah berhenti sepenuhnya karena serangan baru-baru ini," kata Dr Ahmed.

Dr Peeperkorn juga mengatakan persediaan medis mereka hampir habis karena Israel tidak mengizinkan pengiriman bantuan kemanusiaan selama lebih dari enam minggu. Ia menambahkan bahwa WHO telah menimbun sejumlah persediaan di gudangnya selama gencatan senjata baru-baru ini.

Namun, militer Israel tidak memfasilitasi pemindahan antara Gaza utara dan selatan.

"Minggu lalu, kami berdiskusi dengan salah satu spesialis medis di al-Ahli. Ia memberi tahu kami bahwa mereka harus menggunakan gaun bedah dan sarung tangan bedah yang sama untuk berbagai operasi, sementara kami memiliki sarung tangan dan gaun bedah di gudang kami di Deir al-Balah (selatan Wadi Gaza)," kenangnya.

"Kami ingin membawanya, tetapi kami tidak difasilitasi," pungkasnya.

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |