Jakarta -
Olahraga saat berpuasa dianggap efektif menurunkan berat badan dengan pembakaran lemak yang lebih banyak. Karena itu, banyak orang sekaligus memanfaatkan bulan Ramadan untuk menjalani diet.
Praktisi kesehatan olahraga Mayapada Hospital, dr Taufan Favian Reyhan, SpKO, membenarkan bahwa olahraga selama berpuasa membuat berat badan cepat turun karena kalori yang keluar lebih banyak dibanding yang masuk, mengutip pemberitaan detikcom.
Namun, olahraga saat puasa tidak boleh dilakukan sembarang. Ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan, simak di bawah ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tips Olahraga saat Puasa
Penting memperhatikan sejumlah hal sebelum berolahraga saat puasa agar proses penurunan berat badannya dapat berjalan optimal. Berikut tipsnya sebagaimana penjelasan ahli yang termuat dalam catatan detikcom:
1. Pilih Olahraga Sesuai Kemampuan
Karena tubuh biasanya lebih lemas saat puasa maka pilih olahraga yang sesuai kapasitas diri. Olahraga apapun boleh dilakukan asal disesuaikan dengan keadaan masing-masing sebab kondisi kebugaran tiap orang berbeda.
Namun apapun olahraganya, disarankan melakukannya dengan intensitas ringan hingga sedang dan gerakan tidak terburu-buru agar tubuh terhindar dari dehidrasi. Bisa pilih tempat olahraga yang nyaman seperti indoor ber-AC sehingga tak mengeluarkan banyak keringat.
Pilih olahraga yang disukai juga tak kalah penting. Dengan begitu bisa berolahraga rutin dengan senang hati tanpa merasa terbebani. Jadi, kuncinya harus mengenali kondisi diri sebelum memulai berolahraga.
2. Waktu yang Tepat untuk Olahraga
Waktu ideal berolahraga saat puasa yaitu satu jam menjelang berbuka. Tubuh kekurangan cairan selama puasa dan rentan dehidrasi karena hampir seharian tidak diisi air. Waktu tersebut paling tepat karena tak lama azan Maghrib akan berkumandang sehingga bisa langsung minum.
Jadwal aktivitas juga penting diperhatikan. Jika sore tidak memungkinkan olahraga maka boleh di pagi hari saat tubuh masih bugar karena sehabis sahur. Disarankan melakukan olahraga dengan intensitas rendah-sedang.
Jika baru sempat berolahraga di malam hari setelah seharian bekerja, bisa dilakukan setelah sholat tarawih. Lakukan olahraga intensitas ringan-sedang sesuai kemampuan. Kalau tidak, risiko cedera dan dampak lain yang tak diinginkan dapat terjadi, mengutip situs Universitas Airlangga.
3. Sesuaikan Durasi Olahraga
Berolahraga saat puasa tidak perlu lama-lama, cukup 30-60 menit atau kurang untuk intensitas rendah-sedang. Kembali lagi sesuaikan dengan kondisi dan kebiasaan tubuh.
Hindari memaksakan diri untuk olahraga secara berlebihan, apalagi dengan intensitas tinggi. Melakukan olahraga intensitas tinggi selama puasa berisiko mengalami cepat haus.
Penting juga memulai olahraga olahraga dari yang ringan. Hal ini agar tubuh bisa beradaptasi terlebih dahulu selama kondisi puasa, minimal selama pekan pertama. Barulah bisa ditingkatkan bertahap pada minggu berikutnya.
4. Jaga Pola Makan
Banyak orang mengenyangkan diri saat berbuka puasa dengan menyantap segala hidangan di balik dalih 'balas dendam' usai seharian berpuasa. Padahal, hal itu tidak baik terutama jika ingin mencapai target berat badan turun.
Ada baiknya fokus meningkatkan energi dan mengisi kembali cairan tubuh hilang setelah puasa. Hindari makan berlebihan dan jangan lupa pilih makanan bergizi untuk penuhi nutrisi yang belum tercukupi.
5. Konsultasi dengan Ahli untuk Capai Target
Penting juga berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli untuk mendukung diet penurunan berat badan yang baik dan sehat. Sebab olahraga selama berpuasa umumnya lebih ditujukan untuk mempertahankan kondisi tubuh, bukan mengejar target tertentu.
Perlu diingat, menurunkan berat badan butuh tidak hanya bisa mengandalkan olahraga saat bulan puasa saja. Prosesnya butuh waktu lama sekitar 3-12 bulan dan konsistensi. Jadi, ada baiknya melanjutkan olahraga dan tetap menjaga pola makan meski sudah melewati bulan Ramadan.
(azn/row)