Liputan6.com, Jakarta - Malam kemuliaan ini memiliki nilai spiritual yang sangat tinggi dan menjadi momen yang paling dinanti-nanti oleh umat Muslim di seluruh dunia. Keutamaan malam Lailatul Qadar telah dijelaskan secara tegas dalam Al-Quran dan hadis Nabi Muhammad SAW.
Malam istimewa ini terjadi pada salah satu malam di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, khususnya pada malam-malam ganjil. Dalam surah Al-Qadr, Allah SWT menegaskan bahwa malam ini lebih baik dari seribu bulan.
Menurut buku Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka, jika seorang muslim mengerjakan ibadah pada malam Lailatul Qadar maka nilainya lebih baik dari mengerjakan ibadah selama seribu bulan. Beribadah di malam Lailatul Qadar dengan ketaatan, shalat, tilawah, dzikir, doa dan sebagainya.
Berikut Liputan6.com ulas lengkapnya melansir dari berbagai sumber, Kamis (07/08/2025).
Keutamaan Utama Malam Lailatul Qadar 1-4
Lailatul Qadar memiliki berbagai keutamaan yang menjadikannya sebagai malam paling istimewa sepanjang tahun. Berikut adalah empat keutamaan utama dari malam yang mulia ini:
Melansir dari alhadi.ponpes.id, malam ini disebut dalam Al-Quran sebagai malam yang penuh berkah dan lebih baik dari seribu bulan. Malam ini adalah malam turunnya Al-Quran, dimana amalan yang dilakukan pada malam ini lebih baik daripada ibadah selama seribu bulan (sekitar 83 tahun).
1. Nilai Keberkahan yang Tidak Terhingga
Keutamaan paling mendasar dari Lailatul Qadar adalah nilai keberkahannya yang luar biasa. Allah SWT berfirman bahwa malam ini lebih baik dari seribu bulan. Ini berarti ibadah yang dilakukan pada satu malam Lailatul Qadar setara dengan ibadah selama lebih dari 83 tahun. Para ulama menerangkan bahwa perhitungan seribu bulan ini setara dengan 83 tahun 4 bulan, yang merupakan rentang waktu yang sangat panjang dalam kehidupan manusia.
2. Malam Turunnya Al-Quran
Lailatul Qadar merupakan malam bersejarah ketika Al-Quran pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril di Gua Hira. Peristiwa ini menandai dimulainya risalah Islam dan menjadikan malam tersebut memiliki nilai historis yang sangat tinggi. Al-Quran sebagai kitab suci pedoman hidup umat Islam mengandung ajaran dan syariat yang menjadi panduan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Pengampunan Dosa dan Pelipatgandaan Pahala
Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang berdiri (shalat) pada malam Lailatul Qadar dengan iman dan mengharap pahala dari Allah SWT, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu" (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis ini menunjukkan bahwa malam Lailatul Qadar adalah kesempatan emas untuk mendapatkan pengampunan dosa dan pelipatgandakan pahala dari segala amal ibadah yang dilakukan.
4. Turunnya Malaikat dan Kedamaian
Al-Quran menyebutkan bahwa pada malam Lailatul Qadar, para malaikat dan Ruh (Jibril) turun ke bumi dengan izin Allah untuk mengatur segala urusan. Turunnya malaikat ini membawa keberkahan, rahmat, dan kedamaian yang menyelimuti seluruh penjuru bumi. Malam ini dipenuhi dengan ketenangan dan kesejahteraan yang berlangsung hingga terbit fajar.
Keutamaan Lanjutan Malam Lailatul Qadar 5-9
Selain empat keutamaan utama di atas, malam Lailatul Qadar juga memiliki lima keutamaan lanjutan yang tidak kalah pentingnya:
Menurut Dosen Pendidikan Agama Islam UMS, Mohamad Ridha Amri Abdul Kadir, S.Th.I., MA., sebagaimana dilansir dari news.ums.ac.id, malam Lailatul Qadar menjadi kesempatan terbaik bagi umat Islam untuk berdoa dan meraih keberkahan, dimana terbukanya alam gaib dan peningkatan derajat keimanan menjadi momentum peningkatan spiritual yang luar biasa.
5. Malam Penentuan Takdir Tahunan
Menurut sebagian ulama, pada malam Lailatul Qadar Allah SWT menentukan takdir dan ketentuan untuk satu tahun ke depan. Hal ini mencakup pembagian rezeki, umur, jodoh, dan berbagai ketentuan lainnya. Para malaikat turun untuk mengatur dan mencatat berbagai urusan ini dengan izin Allah SWT.
6. Doa yang Mustajab
Malam Lailatul Qadar adalah waktu yang sangat istimewa untuk berdoa karena doa yang dipanjatkan pada malam ini memiliki peluang besar untuk dikabulkan Allah SWT. Rasulullah SAW mengajarkan doa khusus untuk malam ini: "Allahumma innaka afuwwun tuhibbul afwa fa'fu anni" (Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan menyukai pengampunan, maka ampunilah aku).
7. Terbukanya Hijab Spiritual
Pada malam Lailatul Qadar, hijab atau penghalang antara hamba dan Allah SWT menjadi lebih tipis. Hal ini memungkinkan umat Islam untuk merasakan kedekatan spiritual yang luar biasa dengan Sang Pencipta. Banyak orang yang merasakan ketenangan dan kedamaian jiwa yang mendalam pada malam ini.
8. Peningkatan Derajat Keimanan
Malam Lailatul Qadar menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan. Ibadah yang dilakukan dengan sungguh-sungguh pada malam ini dapat mengangkat derajat spiritual seseorang dan memperkuat hubungannya dengan Allah SWT.
9. Keberkahan yang Berkelanjutan
Menurut website resmi Baznas Indonesia, keberkahan yang diperoleh pada malam Lailatul Qadar tidak hanya bersifat sesaat, tetapi dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang mendapatkan kemuliaan malam ini akan menjadi pribadi yang penuh kedamaian, mudah memaafkan, dan gemar berbuat kebaikan.
Makna Lailatul Qadar
Secara etimologi, Lailatul Qadar berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata, yaitu "lailah" yang berarti malam dan "qadr" yang memiliki beberapa makna seperti kemuliaan, takdir, atau ketetapan. Dengan demikian, Lailatul Qadar dapat diartikan sebagai Malam Kemuliaan, Malam Takdir, atau Malam Ketetapan.
Al-Quran menyebutkan malam istimewa ini dalam surah Al-Qadr ayat 1-5:
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Jibril dengan izin Tuhan mereka untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar."
Mengutip dari kemenag.go.id, Syekh Ali Jumah, ulama besar dari Mesir mengatakan bahwa Lailatul Qadar tidak dapat diketahui secara pasti karena kebijaksanaan Allah SWT. Lailatul Qadar dirahasiakan oleh Allah, sebagaimana Dia menyembunyikan waktu mustajab di hari Jumat dan sejumlah waktu istimewa lainnya.
Waktu dan Tanda-Tanda Malam Lailatul Qadar
- Terjadi pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan
Waktu pasti terjadinya Lailatul Qadar memang tidak disebutkan secara eksplisit, namun para ulama sepakat bahwa malam ini terjadi pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Rasulullah SAW bersabda:
"Carilah Lailatul Qadr pada malam-malam ganjil di sepuluh malam terakhir bulan Ramadan" (HR. Bukhari dan Muslim).
Ketidakpastian waktu ini merupakan hikmah dari Allah SWT agar umat Islam senantiasa berusaha mencarinya dengan memperbanyak ibadah pada seluruh sepuluh malam terakhir Ramadan. Hal ini juga mengajarkan kita untuk tidak bergantung pada spekulasi atau tanda-tanda tertentu, melainkan fokus pada peningkatan kualitas ibadah.
Meskipun demikian, beberapa ulama menyebutkan tanda-tanda Lailatul Qadar berdasarkan hadis Rasulullah SAW. Dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda:
"Yaitu malam yang penuh kemudahan dan kebaikan, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar tidak begitu cerah dan nampak kemerah-merahan" (HR. Al-Baihaqi).
Menurut jurnal penelitian dari Universitas Muhammadiyah Surakarta, tanda-tanda lain yang disebutkan para ulama meliputi:
- udara malam yang tenang dan sejuk,
- hati yang merasakan ketenangan luar biasa saat beribadah,
- serta suasana yang dipenuhi kedamaian hingga terbit fajar.
Amalan yang Dianjurkan pada Malam Lailatul Qadar
Untuk memaksimalkan keberkahan malam Lailatul Qadar, terdapat berbagai amalan yang sangat dianjurkan untuk dilakukan:
1. Shalat Malam (Qiyamul Lail)
Memperbanyak shalat, terutama shalat tahajjud, shalat tarawih, dan shalat witir merupakan amalan utama pada malam ini. Rasulullah SAW selalu meningkatkan intensitas shalat malamnya pada sepuluh hari terakhir Ramadan.
2. Membaca dan Mentadabburi Al-Quran
Membaca Al-Quran dengan penuh penghayatan dan merenungkan makna-maknanya adalah amalan yang sangat berkah. Khususnya membaca surah Al-Qadr yang menggambarkan keistimewaan malam ini.
3. Dzikir dan Istighfar
Memperbanyak dzikir kepada Allah dan memohon ampunan (istighfar) merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Dzikir dapat berupa tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir yang dibaca dengan penuh kekhusyukan.
4. Doa dan Munajat
Malam Lailatul Qadar adalah waktu yang tepat untuk memanjatkan doa-doa terbaik, memohon kebaikan dunia dan akhirat, serta meminta ampunan atas segala dosa dan kesalahan.
5. Infaq dan Sedekah
Memberikan infaq dan sedekah kepada yang membutuhkan pada malam ini akan mendapat pahala yang berlipat ganda. Hal ini juga merupakan bentuk kepedulian sosial yang sangat dianjurkan dalam Islam.
6. I'tikaf
Jika memungkinkan, melakukan i'tikaf di masjid pada sepuluh hari terakhir Ramadan adalah sunnah yang sangat dianjurkan, sebagaimana yang selalu dilakukan Rasulullah SAW.
Hikmah dan Makna Spiritual Lailatul Qadar
Lailatul Qadar mengajarkan berbagai hikmah spiritual yang mendalam bagi umat Islam.
- Pertama, malam ini mengingatkan akan pentingnya memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk beribadah kepada Allah SWT.
- Kedua, ketidakpastian waktunya mengajarkan konsep usaha dan ikhtiar dalam mencari keberkahan.
Malam ini juga menjadi simbol bahwa Allah SWT sangat mencintai hamba-Nya dengan memberikan kesempatan luar biasa untuk meraih ampunan dan pahala yang besar. Keberkahan yang diberikan pada satu malam setara dengan ibadah puluhan tahun menunjukkan kemurahan dan kasih sayang Allah yang tak terbatas.
Menurut penelitian dari Universitas Muhammadiyah Jakarta, makna spiritual Lailatul Qadar juga terletak pada transformasi jiwa yang dialami oleh mereka yang benar-benar menghayati malam ini. Mereka akan menjadi pribadi yang lebih tenang, pemaaf, dan gemar berbuat kebaikan.
Aspek sosial dari Lailatul Qadar juga tidak dapat diabaikan. Malam ini mengajarkan pentingnya kepedulian terhadap sesama melalui amalan infaq dan sedekah. Dengan demikian, keberkahan individual dapat meluas menjadi keberkahan komunal yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Daftar Sumber
- Hamka. Tafsir Al-Azhar. Jakarta: Gema Insani Press.
- Website resmi Kementerian Agama Republik Indonesia (kemenag.go.id)
- Website resmi Baznas Indonesia (baznas.go.id)
- Website Universitas Muhammadiyah Surakarta (news.ums.ac.id)
- Website Universitas Muhammadiyah Jakarta (umj.ac.id)
- Website Pondok Pesantren Al Hadi (alhadi.ponpes.id)
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Apa yang dimaksud dengan Lailatul Qadar?
Lailatul Qadar adalah malam kemuliaan yang terjadi pada salah satu malam di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Malam ini lebih baik dari seribu bulan dan merupakan malam turunnya Al-Quran pertama kali kepada Nabi Muhammad SAW.
2. Kapan tepatnya Lailatul Qadar terjadi?
Waktu pasti Lailatul Qadar tidak diketahui secara pasti, namun berdasarkan hadis Rasulullah SAW, malam ini terjadi pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir Ramadan (malam ke-21, 23, 25, 27, atau 29 Ramadan).
3. Mengapa Lailatul Qadar disebut lebih baik dari seribu bulan?
Karena pahala ibadah yang dilakukan pada malam Lailatul Qadar setara dengan ibadah selama seribu bulan atau sekitar 83 tahun 4 bulan. Ini menunjukkan betapa besar keberkahan dan keutamaan malam tersebut.
4. Apa saja amalan yang dianjurkan pada malam Lailatul Qadar?
Amalan yang dianjurkan meliputi shalat malam, membaca Al-Quran, dzikir dan istighfar, berdoa, memberikan infaq dan sedekah, serta melakukan i'tikaf jika memungkinkan.
5. Apakah dosa benar-benar diampuni pada malam Lailatul Qadar?
Ya, berdasarkan hadis sahih dari Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda bahwa barang siapa yang beribadah pada malam Lailatul Qadar dengan iman dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.
6. Bagaimana cara mengetahui tanda-tanda Lailatul Qadar?
Beberapa tanda yang disebutkan dalam hadis meliputi cuaca yang tidak terlalu panas atau dingin, suasana malam yang tenang, hati yang merasakan ketenangan saat beribadah, dan matahari pagi yang bersinar lembut tanpa silau yang menyilaukan.
7. Apakah Lailatul Qadar terjadi setiap tahun?
Ya, para ulama sepakat bahwa Lailatul Qadar terjadi setiap tahun pada bulan Ramadan. Meskipun peristiwa turunnya Al-Quran hanya terjadi sekali dalam sejarah, keberkahan malam ini hadir setiap tahun sebagai anugerah Allah SWT kepada umat Islam.

4 months ago
3





























