Apa Itu Kreatinin? Ketahui Kadar Normal dan Cara Mengatasinya

9 hours ago 5

Jakarta - Kreatinin adalah salah satu zat sisa yang harus dibuang dari tubuh. Seseorang biasanya harus menjalani tes kreatinin untuk mengetahui kesehatan ginjalnya. Jika kadar kreatininnya tinggi, maka kemungkinan ginjalnya sudah tidak berfungsi baik.

Simak artikel ini untuk mengetahui apa itu kreatinin, lengkap dengan kadar normal, penyebab kadarnya tinggi, berbagai gejala, hingga cara mengatasi kadar kreatinin yang tinggi.

Kreatinin Adalah Zat Limbah

Dikutip dari Medline Plus, kreatinin adalah zat limbah normal yang dihasilkan tubuh saat Anda menggunakan otot dan sebagian jaringan otot tersebut rusak. Namun ketika ginjal bermasalah, kreatinin tidak tersaring dengan baik, sehingga menumpuk dalam darah.

Kreatinin yang telah disaring oleh ginjal akan dibuang melalui urine. Jika kadar kreatinin dalam darah dan/atau urine tidak normal, maka bisa jadi merupakan tanda penyakit ginjal .

Cara Mengetahui Kadar Kreatinin

Untuk bisa mengetahui berapa kadar kreatinin seseorang, maka harus dilakukan tes. Dua jenis tes yang mungkin dilakukan adalah:

1. Tes Darah

Dalam pelaksanaan tes darah untuk kreatinin, dokter atau perawat akan mengambil sampel darah dari vena di lengan.Darah akan dikumpulkan ke dalam tabung reaksi atau botol kecil. Proses ini biasanya memakan waktu kurang dari lima menit.

2. Tes Urine

Penyedia kesehatan mungkin meminta sampel urine setiap kali kencing selama 24 jam. Ini dilakukan karena kadar kreatinin bisa bervariasi sepanjang hari. Namun terkadang hanya dibutuhkan sampel urine dari periode waktu yang lebih pendek.

Berapa Kadar Kreatinin Normal?

Berapakah kadar kreatinin yang dikatakan normal? Berdasarkan situs Mayo Clinic, kadar kreatinin normal adalah sebagai berikut:

  • Pria dewasa: 0,74-1,35 mg/dL.
  • Wanita dewasa: 0,59-1,04 mg/dL.

Penyebab Kadar Kreatinin Meningkat

Kadar kreatinin bisa tinggi karena beberapa hal. Dikutip dari situs Cleveland Clinic, berikut penyebab kadar kreatinin di atas normal:

  • Ginjal yang bermasalah, seperti penyakit gagal ginjal, batu ginjal, dan infeksi ginjal.
  • Sensitif terhadap beberapa jenis obat, seperti antibiotik dan diuretik.
  • Memiliki riwayat hipertensi
  • Mengidap diabetes.
  • Mengalami dehidrasi.

Gejala Akibat Kadar Kreatinin Tinggi

Tanpa tes, orang tidak akan mengetahui apakah kadar kreatininnya tinggi. Namun beberapa gejala yang mungkin dirasakan ketika kadar kreatininnya tinggi adalah sebagai berikut:

  • Sering buang air kecil.
  • Tangan, kaki, atau kelopak mata bengkak.
  • Kulit kering, gatal, atau mati rasa.
  • Mual-mual.
  • Kram otot.
  • Gampang lelah.
  • Gatal-gatal.
  • Selera makan hilang.

Kapan Harus Mengecek Kadar Kreatinin?

Orang tidak bisa serta merta menjalani tes kreatinin ketika mengalami gejala-gejala di atas. Sebab gejala tersebut juga sering ditemui dalam masalah kesehatan lain.

Tes kreatinin akan dilakukan dokter jika ada faktor risiko atau diagnosis yang mengarah pada kerusakan ginjal. Beberapa di antaranya adalah:

  • Memiliki penyakit kencing manis.
  • Hipertensi.
  • Mengalami diabetes.
  • Obesitas.
  • Ada riwayat keluarga yang mengalami gangguan ginjal, hipertensi, atau diabetes.
  • Punya penyakit jantung.
  • Faktor usia karena sudah di atas 60 tahun.

Cara Mengatasi Kadar Kreatinin Tinggi

Jika hasil tes menunjukkan kadar kreatinin yang tinggi, maka bisa menjadi tanda kerusakan ginjal. Jika dibiarkan, tentu fungsi ginjal akan semakin parah. Dilansir dari Healthline dan Kidney, berikut ini beberapa cara untuk mengatasi kadar kreatinin tinggi:

  • Jangan mengkonsumsi suplemen yang mengandung kreatin.
  • Rutin berolahraga, tetapi jangan sampai di luar batas karena bisa merusak jaringan otot.
  • Kurangi asupan protein, misalnya makanan dengan daging merah.
  • Makanlah lebih banyak serat, misalnya dari buah, sayur, biji-bijian, atau kacang-kacangan.
  • Penuhi kebutuhan cairan tubuh. Konsultasikan dengan tenaga kesehatan, seberapa besar kebutuhan Anda.
  • Kurangi asupan garam atau natrium, terutama dari makanan olahan.
  • Hindari penggunaan obat pereda nyeri seperti NSAID secara berlebihan.
  • Jangan merokok dan minum alkohol.

Demikian tadi penjelasan tentang kreatinin, yaitu zat limbah yang menjadi penanda kesehatan ginjal. Segera konsultasikan dengan dokter jika memiliki faktor risiko atau mengalami gejala-gejala di atas.


(bai/row)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |