Jakarta -
Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) menerima 2.668 pengaduan terkait bullying atau perundungan di lingkungan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) sejak Juni 2023. Setelah diverifikasi, sebanyak 632 di antaranya terbukti sebagai tindakan perundungan.
Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan kasus bullying ini terjadi di berbagai jenis rumah sakit, mulai yang di bawah naungan Kemenkes, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), hingga rumah sakit swasta. Perundungan ini melibatkan tenaga medis di berbagai program studi (prodi).
Menkes Budi menambahkan bahwa perundungan ini bentuknya beragam. Sekitar 57 bentuk perundungan merupakan non-fisik dan non-verbal, yakni 91 kasus pembiayaan di luar kebutuhan pendidikan, dengan kisaran puluhan hingga ratusan juta rupiah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diikuti 91 kasus pengaduan tugas jaga di luar batas wajar, 50 kasus penugasan untuk kepentingan pribadi konsulen atau senior, dan terakhir 98 kasus pengucilan atau pengabaian. Bentuk perundungan lain adalah kekerasan verbal hingga 34 persen, seperti sebutan tidak pantas yang terlihat di jaringan komunikasi PPDS.
"Yang fisik biasanya disuruh mengunyah cabai, harus push up, makan telur mentah, disuruh berdiri selama 7 sampai 8 jam, ini hampir di semua pengaduan itu terjadi," ungkap Menkes Budi dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (30/4/2025).
Berikut adalah daftar rumah sakit dengan kasus perundungan terbanyak yang telah dikurasi oleh Kementerian Kesehatan.
Rumah Sakit Kemenkes
- RSUP Kandou Manado 77 kasus
- RSUP Hasan Sadikin 55 kasus
- RSUP IGNG Ngoerah 42 kasus
- RSUP Dr Sardjito 36 kasus
- RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo 32 kasus
- RSUP Moh. Hoesin Palembang 29 kasus
- RSUP Dr Kariadi 28 kasus
- RSUP H. Adam Malik 27 kasus
- RSUP Dr. M. Djamil 22 kasus
- RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo 15 kasus
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
- RSUD Zainal Abidin Banda Aceh 31 kasus
- RSUD Moewardi Surakarta 21 kasus
- RSUD Saiful Anwar Malang 10 kasus
- RSUD Dr Soetomo Surabaya 9 kasus
- RSUD Arifin Ahmad 5 kasus
- RSUD Ulin Banjarmasin 4 kasus
- RSUD Provinsi NTB 3 kasus
- RSUD Semara Ratih Tabanan 3 kasus
- RSUD Sosodoro Bojonegoro 2 kasus
- RSUD Gorontalo 2 kasus
RS Universitas
- RS Universitas Diponegoro Semarang 10 kasus
- RS Universitas Kristen Indonesia 3 kasus
- RSGM Universitas Airlangga 3 kasus
- RS Universitas Indonesia Depok 2 kasus
- RS Universitas Sriwijaya Palembang 1 kasus
- RS Universitas Hasanuddi Makassar 1 kasus
- RS Universitas Andalas Padang 1 kasus
- RS Lambung Mangkurat 1 kasus
FK Universitas
- Universitas Hasanuddin 8 kasus
- Universitas Syah Kuala 8 kasus
- Universitas Andalas 8 kasus
- Universitas Airlangga 7 kasus
- Universitas Brawijaya 6 kasus
- Universitas Indonesia 4 kasus
- Universitas Sebelas Maret 4 kasus
- Universitas Sumatera Utara 3 kasus
- Universitas Padjajaran 3 kasus
- Universitas Pembangunan Nasional 2 kasus
RS Lainnya
- Rumah sakit swasta 19 kasus
- Puskesmas 3 kasus
- Rumah sakit TNI/Polri 2 kasus
- Klinik kesehatan swasta 1 kasus
NEXT: Prodi PPDS dengan laporan kasus bullying terbanyak
Dari hasil koordinasi dengan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Menkes Budi mencatat sedikitnya ada 10 prodi PPDS dengan temuan kasus bullying atau perundungan terbanyak. Berikut catatannya:
- Prodi penyakit dalam: 80 kasus
- Prodi bedah: 46 kasus
- Prodi anestesi: 27 kasus
- Prodi obgyn: 22 kasus
- Prodi anak: 21 kasus
- Prodi mata: 16 kasus
- Prodi bedah plastik: 16 kasus
- Prodi bedah saraf: 16 kasus
- Prodi orthopedi:15 kasus
- Prodi neurologi: 14 kasus
Simak Video "Video: Menkes Sebut Kasus Bullying PPDS Undip Dokter Aulia Sudah P21"
[Gambas:Video 20detik]