Cara Membedakan Nyeri Dada Akibat Penyakit Asam Lambung dan Serangan Jantung

1 week ago 14

Jakarta -

Ada banyak penyebab rasa nyeri yang terjadi pada bagian dada. Mulai dari gejala penyakit asam lambung atau GERD (gastroesophageal reflux disease) sampai serangan jantung.

Biar tidak bikin bingung, seperti ini cara membedakan nyeri dada akibat penyakit asam lambung dan serangan jantung.

Dikutip dari Medical News Today, nyeri dada akibat penyakit atau serangan jantung dapat berupa sensasi:

  • Tekanan
  • Perih
  • Berat
  • Terasa penuh
  • Terasa tegang
  • Muncul rasa nyeri
  • Muncul sensasi terbakar

Sebaliknya, nyeri dada akibat GERD cenderung terasa seperti sensasi menusuk atau terbakar yang intens. Kondisi ini terasa tepat di bawah permukaan kulit.

Nyeri dada akibat jantung juga dapat memburuk dengan gerakan dan napas berat. Sedangkan nyeri ulu hati biasanya tidak memburuk dengan aktivitas fisik.

Gejala yang Menyertai

Gejala yang menyertai nyeri dada menjadi tanda yang penting apakah itu akibat serangan jantung atau bukan. Tanda yang dapat terjadi bersamaan dengan nyeri dada akibat penyakit jantung, meliputi:

  • Sesak napas.
  • Detak jantung tidak teratur.
  • Pusing atau kepala terasa ringan.
  • Mati rasa.
  • Nyeri atau ketidaknyamanan di bagian tubuh lain, seperti lengan, leher, rahang, bahu, dan punggung.

Gejala yang menunjukkan bahwa nyeri dada disebabkan oleh nyeri ulu hati atau GERD, yang meliputi:

  • Nyeri atau kesulitan menelan.
  • Kembung.
  • Bersendawa atau cegukan.
  • Bau mulut.
  • Sakit tenggorokan atau iritasi rasa tidak enak atau asam di mulut.

Lokasi Nyeri Dada

Lokasi nyeri dada dapat membantu menunjukkan penyebab nyeri dada yang muncul. Tetapi, hal ini tetap perlu diperiksa lebih lanjut oleh dokter untuk memastikan penyebabnya.

Lokasi nyeri GERD

Refluks asam terjadi saat asam lambung bocor ke dalam kerongkongan. Salah satu gejala refluks asam yang paling umum adalah nyeri ulu hati.

Sensasi nyeri akibat GERD teasa seperti sensasi terbakar yang menyakitkan di bagian tengah dada, tepat di belakang tulang dada. Selain itu, rasa mulas cenderung terjadi di salah satu bagian saja, yakni di belakang atau di bawah tulang dada.

Gejala lain dari refluks asam dan GERD dapat meliputi:

  • Rasa asam atau tidak enak di mulut.
  • Bau mulut.
  • Gigi berlubang.
  • Kesulitan menelan.
  • Mual dan muntah.
  • Suara serak.

Lokasi nyeri dada serangan jantung

Gejala umum dari serangan jantng adalah nyeri atau ketidaknyamanan yang biasanya terjadi di bagian tengah atau sisi kiri dada. Nyeri ini dapat muncul dan hilang, serta tingkat keparahannya dapat berkisar dari ringan hingga berat.

Kadang-kadang juga terasa seperti mulas atau gangguan pencernaan.

Namun, tidak semua orang yang mengalami serangan jantung mengalami nyeri dada. Gejala serangan jantung dapat sangat bervariasi dari orang-orang, dan dapat muncul perlahan atau sangat tiba-tiba.

Gejala lain dari serangan jantung meliputi:

  • Tekanan atau sesak yang hebat di bagian tengah dada.
  • Perasaan berat atau lemah di salah satu atau kedua lengan nyeri, mati rasa, atau sensasi kesemutan di lengan, leher, rahang, bibir, atau perut.
  • Kesulitan bernapas atau sesak napas.
  • Mual dan muntah.
  • Pusing atau pening.
  • Kelelahan.
  • Keringat dingin.

Bagaimana Kata Dokter?

Hal tersebut selaras dengan penjelasan dari spesialis jantung dan pembuluh darah dr Basuni Radi, SpJP. Ia menjelaskan GERD dan penyakit jantung memang memiliki gejala yang mirip.

Namun, rasa nyeri akibat penyakit jantung biasanya berkaitan dengan aktivitas yang dilakukan.

"Jadi, GERD memang keluhannya sama seperti rasa nyeri, rasa panas membakar ke dada, terus ada perasaan tertekan di dada. Makanya sering disalahartikan orang yang punya masalah jantung koroner," tutur dr Basuni saat ditemui di Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.

"Tapi, pada umumnya yang punya sakit jantung koroner itu biasanya awal-awal itu timbul pada saat beban jantung naik, misalnya saat jalan, beraktivitas, saat marah, stres. Tapi, kalau lagi istirahat hilang," lanjut dia.

Sementara nyeri dada pada GERD biasanya berkaitan dengan asupan makanan. Misalnya terlambat atau terlalu cepat saat makan.

Selain itu, rasa nyeri akibat GERD cenderung lebih panjang. Ini berbeda dengan nyeri pada masalah jantung yang akan menurun saat sedang beristirahat.

"Kalau untuk GERD ada juga yang sakit terus. Makanya sering disalahartikan. Lagi sakit jantung disangkanya GERD, atau sebaliknya saat GERD ternyata serangan jantung,'

Melihat kondisi tersebut, dr Basuni menyarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter saat mengalami gejala seperti nyeri ulu hati tiba-tiba dan keringat dingin. Kondisi ini bisa terjadi saat otot jantung kekurangan oksigen.

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |