Bandung - Mayapada Hospital tengah berupaya untuk memberikan kontribusi agar dapat menekan jumlah pasien dari Indonesia yang berobat ke luar negeri. Sebab ada jutaan orang yang lebih memutuskan untuk berobat ke luar negeri dibandingkan di dalam negeri.
Aksi tersebut membuat negara kehilangan devisa hingga Rp 165 triliun. Untuk itu, Chairman & Group CEO Mayapada Healthcare Jonathan Tahir mengatakan pihaknya tengah berupaya untuk terus menghadirkan layanan kesehatan yang mampu bersaing secara global, sehingga jumlah pasien yang berobat keluar negeri bisa terus ditekan.
"Salah satu kolaborasi yang kita lakukan adalah bagaimana kita bisa meningkatkan ilmu kesehatandan juga pelayanan kepada para pasien.Salah satunya adalah dengan kerjasama, kerjasama dengan asing," kata Jonathan Tahir kepada detikcom di Mayapada Hospital Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/3/2024).
Dia mengatakan pihaknya turut menggandeng kerja sama dengan Apollo Hospital asal India. Menurutnya, kerja sama tersebut tidak hanya sebatas transfer teknologi saja. Namun juga terkait dengan pengembangan kualitas dokter dan perawat di lingkungan rumah sakit Mayapada, salah satunya Mayapada Hospital Bandung.
"Pada akhir bulan Januari, kita pun ikut ke Indiabersama delegasi Pak Presiden untuk bertemu dan menangani sebuah agreementdengan Grup Rumah Sakit Apollo di India. Merupakan rumah sakit swasta terbesar di India. Di sana kita akan melakukan berbagai kolaborasidengan tujuan untuk bisa memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pasien, mendatangkan teknologi-teknologi yang terbaru,dan juga menggunakan AI untuk memastikan bahwa kita bisa memberikan yang lebih baik lagi," jelasnya.
Khusus untuk Mayapada Hospital Bandung, nantinya para dokter dan perawat bakal dikirim keluar negeri agar kemampuannya dapat terus diasah.
"Pengiriman dokter dan perawat di mana mereka akan ke India itu.Kita akan membawa dokter-dokter dan perawat dari Bandung juga.Jadi masyarakat Bandung akan bisa menikmati dokter dan juga perawatyang lebih ada keterampilan khusus," ujarnya.
Dalam kerja sama tersebut, Mayapada juga bakal melakukan transfer teknologi yang membuat bisa penanganan pasien menjadi lebih efisien.
"Salah satunya adalah kita melakukan tele-radiologidi mana setiap scanning daripada MRI atau CT scan atau X-rayakan direview oleh AI dan juga oleh teman-teman kami dari India.Sebelum radiologis di Indonesia mengeluarkan report final.Ini akan mempercepat dan juga akan memberikan akurasi yang lebih tajambagi mendiagnosa pasien-pasien yang ada di sini.Jadi itu salah satu teknologi yang kami akan terapkan dalam waktu dekat inidan kami yakin bahwa ini bisa memberikan yang lebih baik kepada masyarakat di Bandungdan juga Jawa Barat," tuturnya.
Foto: Dea Duta Aulia/detikcom
Tak hanya itu, saat ini, pihaknya juga tengah membangun tiga proyek baru yakni di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Batam. Untuk Jakarta Timur, ini merupakan rumah sakit ke delapan yang dimiliki oleh Mayapada Hospital. Adapun rumah sakit tersebut sudah dibangun sejak tahun lalu.
Sementara untuk di Jakarta Selatan, dia menjelaskan pihaknya juga membangun extension tower ketigadi kawasan Lebak Bulus Jakarta Selatan.
"Yang pertama kita akan membangun rumah sakit maya pada ke delapanyaitu di Jakarta Timur. Ini sudah groundbreaking pada tahun laludan kami berharap pada kuartal pertama tahun depansudah akan resmi bisa dibuka," jelasnya.
"Kami membangun lebak bulus yaitu Mayapada Hospital Jakarta Selatan.Kami akan membangun extension tower ketiga. Dimana kami akan memberikan super specialty hospitaldi Mayapada Hospital Jakarta Selatan," sambungnya.
Sementara itu untuk di Batam, proyek tersebut merupakan hasil kerja sama dengan Apollo Hospital India. Nantinya, rumah sakit bakal dibangun bertaraf internasional dengan target pasien-pasien di Indonesia, Malaysia dan Singapura.
"Berikutnya kami pun akan memulai pembangunanMayapada International Hospital dengan Apollo di KEK Batam.Ini kami harap akan mulai dalam tiga bulan ke depan. Jadi ini akan menjadi KEK Kesehatan kedua setelah Sanur. Ini pun kami berpartnership dengan partner kami dari India yaitu Apollo," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Bandung, Deborah Johana Rattu menyambut baik upaya Mayapada Hospital untuk menghadirkan rumah sakit dengan kualitas layanan yang cukup baik di Bandung.
Menurutnya, kehadiran rumah sakit Mayapada Hospital Bandung membuat masyarakat Kota Bandung dan sekitarnya mendapatkan banyak pilihan dalam menikmati akses layanan kesehatan.
"Jadi masyarakat dapat memilih atau mengakses pelayanan kesehatan itu sesuai dengan keinginannya seperti itu," kata Deborah.
Dia mengatakan pihaknya mendukung upaya Mayapada Hospital Bandung untuk menekan jumlah pasien yang lebih memilih berobat ke luar negeri. Menurutnya, hal itu sejalan dengan upaya yang tengah dilakukan oleh pemerintah saat ini.
"Iya itu memang yang diharapkan oleh pemerintah, khususnya Kota Bandung juga supaya semua bisa datang ke Kota Bandung gitu ya.Untuk salah satunya kan ada wisata medis, nanti mudah-mudahan kedepannya bisa berkembang juga rumah sakit Mayapadamenjadi salah satu tempat wisata medis yang ada di Kota Bandung," tutupnya. (akn/ega)