Keluar Darah Haid Menggumpal, Apakah Berbahaya?

8 hours ago 2

Jakarta -

Haid atau menstruasi menjadi siklus bulanan alamiah bagi wanita. Setiap wanita mengalami siklus haid bervariasi dalam hal durasi hingga volume darah yang keluar.

Meski umumnya darah haid bertekstur kental hingga encer, banyak wanita mendapati darah menggumpal seperti jeli atau organ hati hewan. Tak sedikit dari mereka yang khawatir dibuatnya. Lantas, berbahayakah darah menstruasi yang keluar menggumpal?

Apakah Keluar Darah Haid Menggumpal Tanda Bahaya?

Darah haid yang keluar menggumpal adalah hal normal, mengutip Cleveland Clinic. Gumpalan darah terbentuk guna mencegah tubuh kehilangan terlalu banyak darah selama menstruasi.

Haid terjadi saat hormon dalam tubuh memicu lapisan rahim meluruh. Alhasil, pembuluh darah kecil kapiler mengalami pendarahan bulanan. Agar darah tidak terlalu banyak hilang dari tubuh, plasma dan trombosit bekerja sama membentuk gumpalan darah.

Ukuran gumpalan darah menstruasi bervariasi dan bentuknya seperti jeli atau hati hewan dengan warna merah terang. Gumpalan juga dapat berwarna merah tua selama periode awal haid saat aliran darah kerap deras. Normalnya terjadi sesekali.

Apabila menyadari ukuran gumpalan darah membesar, lebih besar dari buah anggur atau melebihi 2,5 cm, dan frekuensi keluar menjadi lebih sering, maka bisa mengindikasikan kondisi serius. Keluarnya gumpalan dapat disertai nyeri ekstrem dan pendarahan menstruasi yang banyak hingga perlu mengganti pembalut berulang.

Apabila mengalami gumpalan darah haid dengan gejala-gejala tersebut, segera periksakan ke dokter. Dokter akan mencari tahu penyebabnya dengan melakukan beberapa pemeriksaan.

Penyebab Keluar Darah Haid Menggumpal

Faktor hormonal dan fisik dapat mempengaruhi siklus menstruasi serta menyebabkan aliran darah keluar deras. Aliran darah yang deras bisa meningkatkan terbentuknya gumpalan darah haid. Dilansir Healthline, berikut beberapa penyebabnya:

1. Ketidakseimbangan Hormon

Ketebalan lapisan rahim bergantung pada keseimbangan hormon estrogen dan progesteron. Apabila kadar salah satu atau keduanya terlalu banyak atau terlalu sedikit, wanita dapat mengalami pendarahan menstruasi yang banyak.

Penyebab hormon tidak seimbang antara lain stres dan penurunan atau kenaikan berat badan yang signifikan.

2. Obstruksi Rahim

Kondisi yang menyebabkan rahim membesar dapat memberikan tekanan pada dinding rahim. Peluang pendarahan deras dan penggumpalan darah saat haid pun meningkat.

Sumbatan juga bisa mengganggu rahim untuk berkontraksi. Jika tidak berkontraksi dengan baik, darah akan membeku dan membentuk gumpalan yang kemudian dikeluarkan.

Obstruksi rahim dapat disebabkan oleh:

  • Fibroid, tumor non kanker yang tumbuh di dinding rahim.
  • Endometriosis, jaringan lapisan rahim yang tumbuh di luar rahim dan masuk ke saluran reproduksi.
  • Adenomiosis, kondisi saat lapisan rahim tumbuh ke dalam dinding rahim.
  • Kanker.

3. Keguguran

Gumpalan darah besar dapat keluar jika wanita keguguran. Terkadang keguguran bisa terjadi sebelum seseorang menyadari bahwa dirinya hamil, sehingga mengiranya sebagai gumpalan darah haid.

4. Rahim Membesar

Rahim kerap kali tetap berukuran besar setelah hamil. Akan ada ruang tambahan bagi darah untuk mengumpul, yang dapat memicu penggumpalan sebelum dikeluarkan dari tubuh.

5. Gangguan Pendarahan

Beberapa gangguan pendarahan bisa menyebabkan aliran darah menstruasi deras. Sebab protein pembekuan darah yang dibutuhkan lapisan rahim untuk menghentikan pendarahan haid terpengaruh gangguan tersebut. Contoh gangguan pendarahannya antara lain penyakit von Willebrand.


(azn/row)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |