Jakarta -
Rambut rontok menjadi masalah yang kerap terjadi, baik pria maupun wanita. Wajar sebetulnya, jika kita kehilangan 50-100 rambut per hari, sebagai bagian dari siklus pertumbuhan rambut yang normal.
Bagi kebanyakan orang, rambut yang rontok akan tumbuh kembali. Namun, jika kerontokan terjadi secara berlebihan hingga menyebabkan penipisan rambut atau kebotakan, kondisi ini tentu perlu diwaspadai.
Rambut rontok parah bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari stres, pola makan yang kurang sehat, perubahan hormon, hingga kondisi medis tertentu. Selain faktor internal seperti ketidakseimbangan hormon atau defisiensi nutrisi, penggunaan produk perawatan rambut yang tidak sesuai dan kebiasaan styling yang berlebihan juga dapat memperparah kerontokan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jenis Rambut Rontok
Dalam laman Cleveland Clinic dijelaskan, rambut rontok atau hair loss (alopecia), memiliki beberapa jenis kerontokan. Ada yang bersifat permanen, namun ada pula yang bersifat sementara. Jenis kerontokan rambut yang paling umum meliputi:
1. Alopecia Androgenik
Jenis kebotakan herediter ini dapat menyerang siapa saja, atau disebut kebotakan pada pria atau rambut rontok pada wanita. Penyebab utamanya ialah karena kerontokan akibat keturunan.
2. Alopecia Areata
Ini adalah penyakit autoimun yang menyebabkan kerontokan rambut di kepala dan tubuh.
3. Telogen Effluvium
Jenis kerontokan rambut ini melibatkan kerontokan rambut secara cepat dalam waktu singkat. Kondisi ini juga dapat disebabkan oleh perubahan hormon yang tiba-tiba, dan menjadi jenis kerontokan yang paling banyak dialami.
Biasanya, wanita lebih sering mengalaminya karena perubahan hormon yang lebih sering terjadi dalam tubuh mereka. Rambut rontok kemudian mulai terlihat sekitar 1-2 bulan setelah tubuh mengalami stres atau kondisi medis tertentu.
4. Anagen Effluvium
Kerontokan rambut yang sangat cepat ini terjadi karena perawatan medis tertentu, seperti kemoterapi.
Penyebab Rambut Rontok Parah
Sejumlah faktor dapat meningkatkan risiko kerontokan rambut. Berikut penyebabnya, dirangkum dari laman Cleveland Clinic, Mayo Clinic, dan American Academy of Dermatology Association.
1. Riwayat Keluarga
Penyebab paling umum dari kerontokan rambut adalah kondisi keturunan, yang terjadi seiring bertambahnya usia. Biasanya kerontokan ini terjadi secara bertahap.
2. Perubahan Hormon dan Kondisi Medis
Berbagai kondisi dapat menyebabkan kerontokan rambut permanen atau sementara, termasuk kelainan hormon, perubahan hormon akibat kehamilan, persalinan, menopause, dan masalah tiroid. Wanita yang mengalami ketidakseimbangan hormon dapat mengalami penipisan rambut (atau rambut rontok) di kulit kepala.
Kondisi medis juga bisa menjadi penyebab kerontokan rambut seperti alopecia areata, masalah pada sistem kekebalan tubuh, infeksi kulit kepala, dan gangguan menarik rambut yang disebut trichotillomania.
3. Pengaruh Obat-obatan dan Suplemen
Rambut rontok dapat menjadi efek samping dari obat-obatan tertentu. Seperti obat-obatan yang digunakan untuk kanker, radang sendi, depresi, masalah jantung, asam urat, dan tekanan darah tinggi.
4. Stres dan Kekurangan Nutrisi
Banyak orang mengalami penipisan rambut secara umum beberapa bulan setelah guncangan fisik atau emosional. Selain itu, kekurangan nutrisi terlalu sedikit asupan biotin, zat besi, protein, atau zink juga mempengaruhi. Jenis kerontokan rambut ini bersifat sementara, sampai asupan nutrisi terpenuhi atau stres bisa diatasi.
5. Kesalahan Perawatan Rambut
Penataan rambut yang berlebihan atau gaya rambut tertentu seperti mengucir rambut terlalu kencang, dapat menyebabkan rambut rontok. Perawatan rambut yang salah seperti terlalu sering mencatoknya, juga dapat menyebabkan rambut rontok.
Mengatasi dan Mencegah Rambut Rontok
Ada sejumlah cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi dan mencegah rambutmu rontok. Dalam banyak kasus, kerontokan rambut ini tidak memerlukan perawatan khusus, karena rambut akan kembali tumbuh secara alami setelah penyebabnya teratasi.
Namun, jika rambut rontok berlanjut dalam jangka waktu lama atau semakin parah, sebaiknya konsultasikan ke dokter kulit untuk mendapatkan perawatan yang sesuai. Berikut caranya:
1. Metode Perawatan Khusus
Dokter mungkin akan merekomendasikan beberapa metode perawatan, seperti obat penumbuh rambut, terapi laser untuk merangsang pertumbuhan rambut, hingga transplantasi rambut jika diperlukan. Namun, cara ini hanya dilakukan jika sulit menumbuhkan rambut kembali.
2. Perbaiki Cara Perawatan Rambut
Berhati-hatilah dengan rambutmu. Gunakan detangler jika rambutmu kusut, dan hindari menarik rambut saat menyikat dan menyisir, terutama saat rambut basah. Sisir bergigi lebar dapat membantu mencegah rambut rontok.
Hindari perawatan yang terlalu ekstrim dan sering seperti catok, alat pengeriting rambut, hingga rebonding. Batasi gaya rambut yang menggunakan karet gelang, jepit, dan kepang. Lindungi rambut dari sinar matahari dan sumber sinar ultraviolet lainnya.
3. Perbaiki Nutrisi
Menjaga kesehatan rambut dan tubuh secara keseluruhan adalah kunci untuk mencegah kerontokan berlebihan. Dengan pola makan seimbang, manajemen stres yang baik, serta perawatan rambut yang tepat, kamu dapat menjaga rambut tetap sehat dan kuat. Makan makanan sehat yang mencakup cukup kalori, protein, dan zat besi.
Tanyakan kepada dokter jika ada obat-obatan dan suplemen yang bisa kamu minum untuk menyembuhkan rambut rontok. Jika kamu merokok, sebaiknya hentikan karena beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara merokok dan kebotakan pada pria.
Nah itulah tadi penjelasan tentang penyebab dan cara mengatasi rambut rontok. Semoga membantu, ya!
(aau/fds)