Perawat Ini Ungkap 5 Penyesalan Terbesar Manusia Menjelang Kematian

6 hours ago 2

Jakarta -

Seorang perawat Australia, Bronnie Ware menghabiskan beberapa tahun untuk bekerja di bidang perawatan paliatif. Dia merawat pasien sakit kritis selama 3 hingga 12 minggu menjelang hari terakhir mereka.

Dalam wawancaranya bersama The Guardian, Ware percaya suara mereka yang menghadapi kematian memiliki otoritas yang lembut karena menghadapi kematian kita sendiri mengingatkan kita bahwa kita 'hanya memiliki waktu terbatas untuk menjalani hidup yang kita pilih sendiri'.

"Saya bersama orang-orang yang sekarat yang berkata kepada saya: 'Tolong bagikan pesan saya agar orang lain belajar dari kesalahan saya,'" katanya.

Ia tidak setuju bahwa penyesalan itu merupakan bentuk pemanjaan diri, dengan menunjukkan bahwa menjadi lebih bahagia akan bermanfaat bagi orang-orang di sekitar.

Sebelum meninggal dunia, pasien-pasien mengalami berbagai emosi seperti penyangkalan, ketakutan, kemarahan hingga penyesalan. Dikutip dari laman Bronnie Ware, saat ditanya penyesalan apa yang mereka miliki, jawaban-jawaban ini muncul berulang kali.

1. Saya Berharap Saya Memiliki Keberanian untuk Menjalani Kehidupan Sesuai dengan Diri Saya Sendiri

Menurut Bronnie, penyesalan ini adalah yang paling umum. Saat orang menyadari bahwa hidup mereka hampir berakhir, mereka mengingat dengan jelas berapa banyak mimpi yang tidak diraih.

"Kebanyakan orang bahkan tidak mewujudkan setengah dari mimpi mereka dan harus meninggal dengan mengetahui bahwa itu disebabkan oleh pilihan yang telah mereka buat, atau tidak mereka buat," kata Bronnie yang juga menulis buku berjudul The Top Five Regrets of the Dying, ini.

2. Saya Berharap Tidak Bekerja Terlalu Keras


Kata-kata ini datang dari setiap pasien laki-laki yang dirawat Bronnie. Mereka merindukan masa muda anak-anak mereka dan kebersamaan dengan pasangan mereka.

Para pasien wanita juga mengungkapkan penyesalan ini. Namun, sebab sebagian besar berasal dari generasi yang lebih tua, banyak pasien perempuan yang bukan pencari nafkah.

"Semua pria yang saya rawat sangat menyesal telah menghabiskan sebagian besar hidup mereka di atas pekerjaan yang melelahkan," katanya.

3. Saya Berharap Saya Memiliki Keberanian untuk Mengungkapkan Perasaan Saya

Banyak orang yang menahan perasan mereka agar bisa tetap berdamai dengan orang lain. Akibatnya, mereka tidak pernah menjadi diri mereka yang sebenarnya. Banyak yang menderita penyakit yang berkaitan dengan kebencian yang mereka tanggung sebagai akibatnya.

"Kita tidak dapat mengendalikan reaksi orang lain. Namun, meskipun orang-orang mungkin awalnya bereaksi ketika Anda mengubah cara Anda dengan berbicara jujur, pada akhirnya hal itu akan meningkatkan hubungan ke tingkat yang sama sekali baru dan lebih sehat. Atau, hal itu akan melepaskan hubungan yang tidak sehat dari kehidupan Anda," kata Bronnie.

4. Saya berharap Saya Tetap Berhubungan dengan Teman-teman Saya

Banyak yang terjebak dalam kehidupan mereka, sehingga membiarkan persahabatan yang indah berlalu begitu saja selama bertahun-tahun. Ada banyak penyesalan mendalam karena tidak memberi waktu dan upaya bagi persahabatan mereka.

"Setiap orang merindukan teman-teman mereka saat mereka sekarat," kata Bronnie.

5. Saya Berharap Membiarkan Diri Saya Lebih Bahagia

Banyak orang yang tidak menyadari hingga akhir bahwa kebahagiaan adalah sebuah pilihan. Ketakutan akan perubahan membuat mereka berpura-pura kepada orang lain dan kepada diri mereka sendiri bahwa mereka merasa puas.

"Padahal, jauh di lubuk hati, mereka ingin tertawa dengan benar dan memiliki kekonyolan dalam hidup mereka lagi," ungkap Bronnie.


(elk/kna)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |