Wajib Tahu! Alasan Vaksin Polio & Meningitis Jadi Syarat Haji & Umrah

9 hours ago 3

Jakarta - Bagi calon jemaah haji dan umrah, persiapan fisik dan spiritual memang penting. Namun, ada satu hal yang sering terlupakan padahal sangat krusialyaituvaksinasi polio dan meningitis. Keduanya bukan sekadar formalitas, tapi perlindungan nyata terhadap penyakit mematikan.

dr. Sukamto Koesnoe, SpPD-KAI, FINASIM, pakar penyakit infeksi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, menjelaskan mengapa vaksin ini wajib dilakukan sebelum berangkat ke Tanah Suci.

Polio Masih Jadi Ancaman, Jangan Anggap Hilang

dr. Sukamto mengatakan banyak masyarkat mengira penyakit polio sudah menghilang dan tak menjadi ancaman serius. Padahal, sejak 2022 Indonesia pernah mengalami kejadian luar biasa polio.

"Banyak orang mengira polio sudah tidak ada. Padahal, sejak 2022 Indonesia kembali mencatat kasus Kejadian Luar Biasa (KLB)polio," ungkap dr. Sukamto.

Menurutnya, sejak 2022 hingga 2024, tercatat 12 kasus kelumpuhan akibat polio tipe 1 dan 2 di beberapa daerah di Indonesia.

"Rendahnya cakupan imunisasi dasar dan buruknya sanitasi jadi faktor utama," ujarnya.

Virus polio menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan permanen hanya dalam hitungan jam. Tak hanya anak-anak, orang dewasa pun bisa terinfeksi, terutama jika belum pernah mendapat vaksin dan bepergian ke wilayah endemis seperti Arab Saudi.

Kenapa Jemaah Haji dan Umrah Dianjurkan Vaksin Polio?

dr Sukamto menerangkan kerumunan jutaan orang saat haji dan umrah adalah tempat yang sangat ideal bagi virus menyebar. Oleh karena itu, Arab Saudi mewajibkan vaksin polio bagi jemaah dari negara-negara berisiko, termasuk Indonesia.

"Ini bukan hanya melindungi diri sendiri, tapi juga mencegah jemaah membawa pulang virus ke komunitas di Tanah Air," ujarnya.

Belum lama ini beredar informasi mengenai penundaan kewajiban vaksinasi meningitis bagi jemaah umrah yang merujuk pada pernyataan dari General Authority of Civil Aviation (GACA), yakni lembaga otoritatif yang membawahi penerbangan sipil di Arab Saudi. Namun demikian, hingga saat ini Kementerian Kesehatan Republik Indonesia belum menetapkan perubahan kebijakan terkait hal tersebut.

Pelaksanaan vaksinasi bagi jemaah haji mengacu pada Surat Edaran Nomor HK.02.03/A.XI/231/2025 yang mewajibkan vaksinasi meningitis dan polio. Sementara itu, kewajiban vaksinasi meningitis bagi jemaah umrah asal Indonesia juga masih berlaku, sesuai ketentuan dalam Surat Edaran Nomor HK.02.02/A/3717/2024 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Meningitis bagi Jamaah Haji dan Umrah yang mulai diberlakukan pada 11 Juli 2024.

IPV vs OPV: Mana yang Diberikan untuk Dewasa?

Vaksin polio untuk orang dewasa berbeda dengan vaksin anak-anak. dr Sukamto menjelaskan untuk orang dewasayang diberikan adalahIPV (Inactivated Polio Vaccine) dalam bentuk suntikan. Sedangkan anak-anak umumnya menerima OPV (Oral PolioVaccine)dalam bentuk tetes.

Menurutnya, IPV sangat efektif melindungi dari gejala polio berat dan kelumpuhan.

"Sementara OPV bagus untuk kekebalan di saluran pencernaan dan mencegah penyebaran virus. Tapi untuk dewasa, IPV jauh lebih aman dan tepat," tambahnya.

Waspadai Meningitis, Penyakit Mematikan di Tengah Keramaian

dr Sukamto juga menjelaskan bahayanya meningitis. Penyakit ini dikatakan bisa mematikan dan menyebar sangat cepat. Oleh karena itu ia menilai setiap orang wajib melakukan vaksin meningitis.

Untuk diketahui, infeksi ini menyerang selaput otak,sumsum tulang belakang, dan menyebar lewat droplet seperti batuk atau bersin.

"Tempat-tempat padat seperti asrama, kamp, atau kerumunan haji dan umrah jadi area rawan penyebaran meningitis," ujarnya.

Untuk itu, Arab Saudi menetapkan vaksin meningitis sebagai syarat wajib. Vaksin ini harus diberikan minimal 10 hari sebelum berangkat dan berlaku selama tiga tahun.

"Jangan lupa bawabuku kuning, sertifikat vaksin internasional, sebagai bukti," imbuhnya.

Berdasarkan studi, sekitar 0,49% jemaah umrah bisa menjadi carrierbakteri meningokokus tanpa gejala dan berisiko menularkan ke orang lain sekembalinya ke Tanah Air.

Aman dan Efektif, Jangan Ragu untuk Vaksin

dr. Sukamto menegaskan bahwa vaksin polio dan meningitis telah terbukti aman. Efek sampingnya ringan dan sementara.

"Biasanya hanya nyeri di tempat suntikan atau demam ringan, dan itu akan hilang sendiri," katanya.

Adapun bahaya muncul justru jika tidak melakukan vaksinasi polio dan meningitis.

"Risikonya bisa jauh lebih besar-dari infeksi berat, jadi pembawa virus, hingga menyulut wabah baru di komunitas," tegasnya.

Ia juga berpesan agar calon jemaah yang hendak umrah dan melaksanakan haji ke Tanah Suci untuk segera melakukan vaksinasi. Tak hanya sebagai syarat administrasi, melainkan sebagai perlindungan diri.

"Pesan saya, jangan tunda-tunda. Sebelum ke Tanah Suci, pastikan Anda sudah update imun dengan vaksin polio dan meningitis. Ini bukan hanya syarat administratif, tapi perlindungan untuk diri sendiri, keluarga, dan masyarakat," tutup dr. Sukamto.

Jadi, sudahkah Anda Update Imun sebelum ke Tanah Suci? Jangan lupa cek status vaksinasi Anda sekarang juga! (adv/adv)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |