Jakarta -
Sebagian wilayah di Indonesia mulai memasuki musim hujan pada November 2024. Tak terkecuali Jabodetabek, yang kerap diguyur hujan deras dalam beberapa hari terakhir.
Selama musim hujan, kesehatan harus semakin diperhatikan. Pasalnya, cuaca dingin dan genangan air akibat hujan dapat memengaruhi sistem imun dan meningkatkan risiko penyakit, khususnya penyakit yang disebabkan infeksi virus, bakteri, dan jamur.
Lantas, apa saja penyakit yang kerap mengintai selama musim hujan? Berikut daftarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Influenza
Influenza atau flu merupakan salah satu penyakit yang paling umum terjadi selama musim hujan. Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, influenza disebabkan oleh infeksi virus influenza yang dapat menyebar lewat droplet, seperti ingus atau air liur.
Influenza umumnya ditandai dengan demam, pegal, bersin, lemas, hingga nyeri pada otot atau persendian. Pada beberapa kasus, influenza juga bisa menyebabkan penyakit yang parah, seperti infeksi telinga, sinus, dan pneumonia.
Cara mencegah influenza adalah dengan mencuci tangan usai beraktivitas di luar ruangan, mengenakan masker, istirahat yang cukup, dan memperbanyak konsumsi buah dan sayur.
2. Demam Berdarah Dengue
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Selama musim hujan, populasi nyamuk ini cenderung bertambah. Akibatnya, risiko DBD pun ikut meningkat.
Demam berdarah dengue dapat menyebabkan gejala mirip flu, seperti demam tinggi. Jika tidak ditangani dengan cepat, DBD dapat mengancam nyawa.
Untuk mencegah penyebaran DBD, usahakan untuk selalu membersihkan genangan air atau tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang jentik-jentik nyamuk. Bila perlu, gunakan krim anti serangga dan pakaian tertutup saat berada di luar ruangan.
3. Leptospirosis
Dikutip dari Cleveland Clinic, leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri leptospira. Penyakit ini menular lewat kontak dengan air atau tanah yang telah terkontaminasi urine hewan yang terinfeksi.
Leptispirosis dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan flu. Pada beberapa kasus, leptospirosis dapat berkembang menjadi sindrom Weil, infeksi parah yang dapat memicu perdarahan dan mengganggu fungsi sejumlah organ dalam tubuh.
Cara mencegah penularan leptospirosis adalah dengan menghindari konsumsi air atau makanan yang tidak dimasak sempurna dan mengenakan pakaian tertutup, sepatu, serta sarung tangan saat beraktivitas di luar ruangan.
4. Diare
Diare adalah masalah pencernaan yang ditandai dengan buang air besar encer lebih dari tiga kali sehari. Diare disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti E. coli, Salmonella, Shigella, dan lain-lain.
Bakteri-bakteri tersebut dapat menyebar lewat makanan atau minuman yang dikonsumsi. Pencegahan diare dapat dilakukan dengan menghindari konsumsi makanan yang tidak dimasak matang, menghindari konsumsi makanan yang tidak bersih, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga pola makan yang bergizi seimbang.
5. Demam tifoid
Demam tifoid atau tipes juga menjadi salah satu penyakit yang perlu diwaspadai selamam musim hujan.
Tipes disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi yang dapat menyebar lewat kontak langsung dengan makanan, minuman, dan air yang telah terkontaminasi. Tipes juga dapat menular antar manusia jika pengidapnya tidak mencuci tangan setelah dari kamar mandi.
Tipes dapat menyebabkan demam tinggi, gejala mirip flu, dan diare. Gejala lainnya mencakup sakit kepala, menggigil, batuk, nyeri otot, dan kehilangan nafsu makan. Penyakit ini bisa mematikan jika tidak mendapat penanganan sesegera mungkin.
Cara mencegah tipes adalah dengan selalu mencuci tangan sehabis dari kamar mandi, membersihkan peralatan makan, memasak air atau makanan hingga benar-benar matang, dan menghindari konsumsi makanan atau minuman yang mungkin telah terkontaminasi.
(ath/suc)