Jakarta -
Yoga bukan sekadar olahraga, tetapi juga perjalanan menuju keseimbangan tubuh dan jiwa. Di Indonesia, komunitas Full Moon Yoga hadir membawa nuansa baru yang memadukan sound healing, meditasi, dan energi bulan purnama.
Komunitas ini baru terbentuk pada Januari 2024 dan kini memasuki bulan ke-11 penyelenggaraannya. Dhita Sastrawiria, founder Full Moon Yoga, mengatakan berdirinya komunitas ini awalnya didorong kepeduliannya terhadap kesehatan fisik sekaligus mental.
"Selain fokus ke kesehatan fisik, kami juga ingin menyeimbangkan kesehatan mental. Sound healing menjadi elemen penting di sini, karena sesi sound bath selama 30 menit membantu proses healing," ungkap Dhita saat diwawancarai detikcom, Sabtu (16/11/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang membuat full moon yoga berbeda dari yoga pada umumnya adalah keterhubungannya dengan energi bulan purnama. Menurut Dhita, bulan purnama memiliki pengaruh signifikan terhadap emosi dan energi seseorang.
"Di bulan tertentu, energi bulan purnama bagus untuk manifestasi. Ada peserta yang merasa lebih sensitif atau mood swing selama fase ini, dan melalui yoga ini, mereka bisa lebih terkoneksi dengan energi tersebut," jelas Dhita.
Selain di Jakarta, komunitas Full Moon Yoga juga aktif berkegiatan di Bandung. Foto: Grandyos Zafna Manase Mesah/detikHealth
Tak hanya itu, full moon yoga juga mencakup sesi meditasi yang mendalam. Gabungan antara yoga dan sound healing membantu peserta merasa lebih rileks, tenang, dan bahagia setelah kegiatan selesai.
Full moon yoga tidak hanya berlangsung di satu tempat. Hingga saat ini, komunitas ini telah mengadakan sesi di berbagai lokasi.
"Kegiatan ini kami sesuaikan dengan fase bulan. Biasanya puncak bulan purnama terlihat di pertengahan bulan, dan kami memanfaatkan momen tersebut. Kami pernah mengadakan di Radio Dalam, PIK, Gading Serpong hingga Bandung," kata Dhita.
Menetralkan energi sebelum sesi yoga dan meditasi dimulai. Foto: Grandyos Zafna Manase Mesah/detikHealth
Dengan bimbingan instruktur yang kompeten, seperti Mercy Ogotan dan Rahma Savitri, full moon yoga memberikan pengalaman yang menyeluruh, baik untuk pemula maupun praktisi yoga berpengalaman.
Dhita memiliki visi besar untuk komunitas ini. Ia berharap full moon yoga dapat berkembang di seluruh Indonesia, bahkan hingga ke Bali.
"Kami sudah mendapatkan tawaran untuk mengadakan di Bali, seperti di Sanur atau Ubud. Tempat-tempat ini memiliki suasana yang cocok untuk kegiatan meditasi dan healing," tuturnya.
Salah satu sesi Full Moon Yoga Jakarta di 57 Promenade Jakarta Pusat, Kamis (15/11/2024). Foto: Grandyos Zafna Manase Mesah/detikHealth
Selain memperluas jangkauan lokasi, Dhita juga ingin agar manfaat dari full moon yoga dirasakan lebih banyak orang.
"Dalam waktu sebulan, banyak peserta merasa beban dan stres mereka terangkat setelah mengikuti sesi ini. Harapannya, semakin banyak orang yang bisa menikmati pengalaman ini dan mendapatkan manfaatnya," ujar Dhita.
Komunitas ini juga akan mengadakan acara anniversary pada tanggal 19 Januari 2025 di Community Park, PIK 2 pukul 17.00 - 20.00. Rangkaian acaranya akan berisi sesi yoga dan sound healing juga pertunjukan spesial dari Rahma Savitri, instruktur yoga sekaligus musisi asal Bandung, menyanyikan "Mantra Cinta Diri". Acara ditutup dengan manifestasi peserta yang sudah dituliskan di kertas lalu diterbangkan.
(up/up)