Foto Health
Andhika Prasetia - detikHealth
Kamis, 23 Jan 2025 21:45 WIB
Jakarta - Stunting masih menjadi masalah kesehatan yang dihadapi anak Indonesia. Untuk itu, dibutuhkan berbagai strategi untuk mencegah stunting di Indonesia.
dr Novitria Dwinanda, SpA(K), CEO Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia Lee Meeng Thong, Co-Founder & President Director of Alodokter Group Suci Arumsari, dan Healthcare Nutrition Marketing & Strategy Director, Danone SN Indonesia Angelia Susanto turut menyaksikan proses skrining stunting.
Stunting masih menjadi masalah besar di Indonesia, di mana 21,6% atau sekitar 1 dari 5 anak mengalami kondisi ini. Masalah stunting tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik anak tetapi juga perkembangan kognitifnya, yang berpengaruh pada kemampuan belajar dan potensi masa depan anak.
Faktor-faktor risiko stunting meliputi kurangnya pemahaman orang tua mengenai asupan nutrisi selama kehamilan, pemberian ASI, hingga pola makan pendamping (MPASI) yang tidak tepat.
Untuk itu, orang tua di Indonesia diajak untuk mengukur tinggi dan berat badan anak secara rutin, mengajak konsultasi dengan dokter, dan mengupayakan nutrisi yang teruji klinis bagi anak.
Skrining menjadi langkah penting dalam mendeteksi risiko stunting sejak dini. Melalui pengukuran tinggi badan, berat badan, dan status gizi, deteksi dini memungkinkan intervensi yang cepat dan tepat, seperti suplementasi nutrisi, perubahan pola makan, serta pemantauan intensif.