Jakarta -
Jalan kaki adalah salah satu bentuk olahraga yang populer dan mudah diakses semua orang. Tak jarang, jalan kaki dipilih sebagai olahraga atau latihan untuk menurunkan berat badan.
Saat berbicara tentang penurunan berat badan, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas pembakaran kalori. Salah satunya yakni kecepatan berjalan. Baik berjalan cepat maupun berjalan lambat, sama-sama membantu pembakaran kalori dalam tubuh. Tetapi, banyak yang bertanya-tanya, mana yang lebih baik antara jalan cepat atau lambat untuk membakar kalori?
Kalori yang dibakar saat jalan kaki berkisar antara 5,60 hingga 7,00 kalori per menit. Artinya, dalam waktu 30 menit, seseorang bisa membakar sekitar 168 hingga 210 kalori, tergantung pada kecepatan dan intensitas jalan kaki.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Times of India, jalan cepat dan jalan lambat tentunya memiliki manfaat uniknya masing-masing, sehingga untuk tujuan menurunkan berat badan haruslah disesuaikan dengan kemampuan setiap orang.
Berikut adalah manfaat dari jalan kaki cepat dan jalan kaki lambat terkait pembakaran kalori.
Manfaat Jalan Kaki Cepat
Berjalan kaki cepat merupakan aktivitas fisik dengan intensitas sedang. Olahraga dengan intensitas sedang biasanya ditandai dengan seseorang yang berkeringat dan detak jantung meningkat.
Dalam talk test, olahraga dengan intensitas ringan juga bisa ditandai dengan seseorang yang yang dapat berbicara, namun tidak bisa dapat bernyanyi. Berikut manfaat dari jalan kaki cepat.
- Menurunkan Risiko Penyakit Jantung
Manfaat dari jalan kaki cepat antara lain menurunkan risiko penyakit jantung karena dapat meningkatkan sirkulasi dan mengurangi tekanan darah, serta kolesterol.
- Meningkatkan Metabolisme
Sebuah studi dari Harvard TH Chan School of Public Health menemukan bahwa berjalan cepat dapat membantu mengelola berat badan secara lebih efektif. Berjalan cepat dapat membakar lebih banyak kalori daripada jalan lambat.
Saat dilakukan dengan teratur, jalan kaki cepat dapat meningkatkan metabolisme, sehingga membantu mengurangi berat badan. Untuk mendapatkannya, disarankan melakukan jalan cepat selama 30 menit setiap hari.
- Menguatkan Otot
Berjalan cepat juga dapat membantu menguatkan otot-otot tubuh bagian bawah. Selain itu, aktivitas fisik ini juga dapat meningkatkan stamina tubuh secara keseluruhan.
Manfaat Jalan Kaki Lambat
Durasi dalam berjalan kaki ternyata juga dapat memberikan manfaat kesehatan yang berbeda. Berjalan kaki sekitar 1-2 jam dapat meningkatkan fungsi paru-paru.
- Meningkatkan Kesehatan Jantung
Sama seperti jalan kaki cepat, jalan kaki lambat atau jauh juga dapat meningkatkan kesehatan sistem kardiovaskular. Ini dapat memperkuat otot jantung dan meningkatkan sirkulasi darah.
- Meningkatkan Fungsi Paru-paru
Berjalan kaki juga dapat meningkatkan fungsi paru-paru dalam menyerap oksigen. Saat aktif secara fisik, jantung dan paru-paru akan bekerja lebih keras untuk memasok oksigen tambahan yang dibutuhkan otot.
- Meningkatkan Kolesterol Baik
Berjalan jauh dapat membantu tubuh untuk meningkatkan kadar kolesterol baik atau high-density lipoprotein (HDL). Para peneliti dari Duke University Medical Center menemukan bahwa olahraga dapat meningkatkan jumlah dan ukuran partikel yang membawa kolesterol ke seluruh tubuh.
Dibandingkan dengan waktu berjalan, ternyata jarak berjalan kaki pada wanita dikaitkan dengan pengurangan 1,7 kali lipat lebih besar pada obesitas. Para peneliti jalan kaki untuk jarak yang lebih jauh mungkin menawarkan pengeluaran kalori yang lebih banyak.
Terkait penurunan berat badan yang berkelanjutan, penting untuk berjalan lebih jauh atau lambat. Di sisi lain, untuk mendapatkan manfaat keseluruhan dalam berjalan, cobalah untuk mempercepat langkah.
Berjalan jauh dapat menyebabkan pengurangan yang lebih signifikan pada berat badan yang tidak sehat, terutama bagi wanita.
(dpy/suc)