Abaikan Seruan IMF, El Savador Terus Serok Bitcoin

16 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - El Salvador tetap membeli Bitcoin meskipun mendapat tekanan dari Dana Moneter Internasional (IMF). Pada 10 Maret 2025, negara tersebut kembali menambah lima Bitcoin ke dalam kas negara, sehingga total kepemilikannya mencapai 6.111,18 BTC dengan nilai sekitar US$ 509,5 juta berdasarkan harga pasar saat ini.

Melansir Crypto News, Langkah ini dilakukan hanya beberapa bulan setelah El Salvador mencapai kesepakatan senilai US$ 1,4 miliar dengan IMF pada Desember 2024, sebagai bagian dari paket pendanaan US$ 3,5 miliar untuk menstabilkan ekonomi negara.

Dalam kesepakatan tersebut, pemerintah El Salvador setuju untuk membatasi keterlibatan dalam transaksi aset kripto, mempertahankan penggunaan Bitcoin secara suka rela di sektor swasta, dan memastikan pembayaran pajak tetap dilakukan dalam dolar AS.

Sebagai bagian dari perjanjian, dompet digital Chivo yang didukung negara akan dihapus secara bertahap, sementara pengawasan regulasi terhadap aset digital diperketat.

Namun, alih-alih mengurangi eksposurnya terhadap Bitcoin, pemerintahan Presiden Nayib Bukele justru terus meningkatkan portofolio kripto. Langkah ini menimbulkan pertanyaan mengenai alasan di balik keputusan tersebut dan pesan yang ingin disampaikan El Salvador kepada dunia.

Pada saat kesepakatan dengan IMF disepakati pada 18 Desember 2024, El Salvador memiliki 5.967 BTC. Sejak saat itu, negara ini terus menambah kepemilikannya hingga mencapai lebih dari 6.111 BTC.

El Salvador biasanya membeli 1 BTC per hari sebagai bagian dari strategi "Bitcoin DCA" (Dollar-Cost Averaging) yang diterapkan oleh Presiden Bukele. Namun, ada beberapa momen di mana jumlah pembelian melebihi pola akumulasi harian tersebut.

Pembelian pertama yang melebihi standar harian terjadi hanya dua hari setelah kesepakatan dengan IMF, yakni pada 20 Desember 2024 ketika negara ini membeli 11 BTC. Dua hari kemudian, pada 22 Desember, El Salvador membeli 1 BTC, diikuti dengan pembelian tambahan 11 BTC di hari yang sama, menjadikannya akuisisi terbesar sejak kesepakatan IMF.

Tren ini berlanjut hingga 2025, dengan pembelian signifikan lainnya seperti 11 BTC pada 9 Januari, 12 BTC pada 4 Februari, 8 BTC pada 25 Februari, dan 6 BTC pada 4 Maret. Terbaru, pembelian 5 BTC pada 10 Maret menunjukkan bahwa pemerintah El Salvador belum berniat untuk mengurangi investasinya dalam Bitcoin.

Keputusan untuk terus membeli Bitcoin ini semakin menarik mengingat langkah El Salvador yang secara formal menyetujui syarat IMF. Pada Januari 2025, Majelis Legislatif negara tersebut mengesahkan undang-undang yang sejalan dengan persyaratan IMF, menunjukkan kepatuhan secara hukum. Namun, dalam praktiknya, kebijakan Bitcoin di bawah pemerintahan Bukele tetap bertentangan dengan ekspektasi lembaga internasional tersebut.

Sikap Tegas Bukele Terhadap IMF

Pada 3 Maret, IMF kembali menegaskan bahwa El Salvador harus membatasi keterlibatan pemerintah dalam transaksi dan pembelian Bitcoin untuk memenuhi komitmen masa depan. Namun, sehari setelah pernyataan tersebut, El Salvador justru menambah kepemilikannya dengan membeli Bitcoin lagi.

Presiden Bukele sendiri menegaskan bahwa negaranya tidak akan berhenti dalam eksperimen Bitcoin-nya. Pada 5 Maret, ia membantah spekulasi bahwa pembelian Bitcoin oleh El Salvador akan dihentikan, sekaligus mengecam kritik yang meragukan kebijakan ekonominya.

"Dulu mereka bilang ini akan berhenti di April. Kemudian di Juni. Lalu di Desember," tulis Bukele di platform X (sebelumnya Twitter).

"Tidak, ini tidak akan berhenti. Jika tidak berhenti ketika dunia mengucilkan kami dan sebagian besar 'bitcoiner' meninggalkan kami, maka ini tidak akan berhenti sekarang, dan juga tidak akan berhenti di masa depan," tulisnya.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Gebrakan Koin Meme Trump di Pasar Kripto

Next Article Buang Dolar & Pilih Bitcoin, Negara Kecil Ini Jadi Terkaya di Dunia

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |