Jakarta, CNBC Indonesia - Harold Hamm dan keluarga menjadi konglomerat terkaya di dunia yang menggenggam bisnis sektor energi. Mengutip Forbes, hingga tahun 2024, raja minyak dunia tersebut memiliki kekayaan US$18,5 miliar. Dia adalah pendiri dan ketua Continental Resources, salah satu perusahaan minyak independen terbesar di AS.
Pelopor fracking, Harold Hamm, mendirikan dan memimpin Continental Resources, salah satu perusahaan minyak independen terbesar di Amerika Serikat.
Sebagai anak ke-13 dari petani di Oklahoma, perjalanan hidup Hamm dimulai dari memetik kapas tanpa alas kaki saat masih kecil dan mulai bekerja di pom bensin pada usia 16 tahun untuk menghidupi keluarganya.
Hingga akhirnya dia memulai perusahaan truknya sendiri yang mengangkut air dari dan ke ladang minyak. Kemudian pada 1971 mengambil pinjaman untuk mengebor sumur pertama.
Pada tahun 1990-an, ia memiliki visi untuk menggunakan pengeboran horizontal dan rekahan hidraulik di wilayah Bakken, North Dakota, yang mengubah industri minyak AS.
Saat ini Continental, yang go public pada tahun 2007, memproduksi 400.000 barel minyak dan gas per hari.
Hamm dan kelima anaknya mengambil alih perusahaan ini secara privat dalam kesepakatan senilai US$27 miliar pada tahun 2022.
Ia memiliki ladang minyak terbesar di Amerika yang terletak di North Dakota. Ia adalah pengusaha yang memiliki gaya kepemimpinan yang baik untuk mengembangkan perusahaan nya Continental Resources.
Namun perusahaannya ditentang keras habis-habisan oleh aktivis pecinta lingkungan karena Continental Resources dinilai mengeksploitasi besar-besaran sumber daya alam.
"Beberapa orang menyebut perusahaan ini turut mendorong pemanasan iklim dan meracuni bumi. Bahkan ada juga yang menyebut dengan polusi karbon. Padahal semua manusia mengembuskan karbondioksida. Apakah kita berhenti bernapas dengan ini," kata Hamm dikutip dari NBC.
Dalam berbisnis, Hamm adalah orang yang gigih. Ia pernah meminjam uang ke bank atas nama temannya untuk modal usaha.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini: