Jakarta, CNBC Indonesia - Google menyatakan adopsi teknologi kecerdasan buatan dalam pekerjaan administrasi bisa mengurangi waktu kerja 120 jam dalam setahun.
Prediksi tersebut berdasarkan proyek percontohan yang digelar Google di Inggris, Wales, dan Irlandia Utara (United Kingdom/UK).
Google menyatakan perusahaan bisa mendorong adopsi AI hanya dengan memberikan izin bagi karyawan untuk menggunakan AI disertai dengan pelatihan selama beberapa jam.
Pergeseran ke AI kemudian bakal mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Perhitungan Google, pertumbuhan yang didorong AI bisa menyuntik US$ 533 miliar ke dalam perekonomian Inggris.
Berdasarkan analisis oleh Public First, dua dari tiga pekerja di UK belum pernah menggunakan AI generatif dalam pekerjaan mereka. Mayoritas dari karyawan yang belum pernah menggunakan gen AI adalah perempuan berusia lebih tua dan berasal dari latar belakang social-ekonomi rendah.
Presiden Google untuk Eropa, Timur Tengah, dan Afrika, Debbie Weinstein, menyatakan proyek percontohan AI Works digelar Google dengan menggandeng jaringan UKM, serikat pekerja dan pengajar. Secara rata-rata pekerja menghemat waktu dalam pekerjaan administrasi sebanyak 120 jam per tahun.
Namun, menurutnya, masih ada hambatan utama dalam adopsi AI. Pekerja takut adopsi AI justru membuat mereka kehilangan mata pencarian. Ia mengklaim proyek percontohan justru menggambarkan kekhawatiran tersebut tidak tepat.
"Mereka ingin punya 'izin prompt.' Apakah boleh. Jadi memberikan mereka kepastian sangat penting." kata Weinstein.
Dengan disertai pelatihan AI hanya beberapa jam, kepercayaan diri para pegawai tumbuh dan makin banyak menggunakan AI. Para pegawai juga diketahui masih menggunakan AI setelah beberapa bulan.
Intervensi juga mengurangi ketimpangan adopsi AI antar-pegawai. Sebelum pelatihan, hanya 17 persen perempuan berusia di atas 55 tahun yang menggunakan AI setiap pekan dan hanya 9 persen setiap hari. Setelah pelatihan, jumlah pengguna AI dari kelompok yang sama naik menjadi 56 persen setiap minggu dan 29 persen setiap hari.
(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:
Video: AI Vs Kebakaran Hutan: Teknologi Cerdas Hadang Bencana Alam
Next Article Bapak AI Ketakutan, Ada Orang Serakah Ancam Umat Manusia