Ini Perbandingan Pangkalan Militer China vs AS: Siapa Paling Banyak?

6 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Pamer kekuatan militer Amerika Serikat (AS) dan China sedang memanas di Laut China Selatan hingga Selat Taiwan. Pamer ini menjadi kekhawatiran banyak pihak sekaligus bukti besarnya kekuatan militer kedua negara.

Amerika Serikat (AS) adalah sebuah negara adikuasa global yang didukung oleh ratusan lokasi militer di seluruh dunia. Pada akhir dekade ini, China juga memiliki jaringan serupa yang sedang berkembang.

Doktrin kekuatan militer Amerika dimulai di masa damai dengan cara membangun pangkalan militer yang bersifat permanen di lokasi-lokasi strategis di luar wilayah kontinental Amerika Serikat.

Di antaranya dengan  membangun lapangan udara, pelabuhan laut, dan kamp-kamp, serta gudang senjata, kantor administrasi, dan kompleks perumahan-yang sering berada di wilayah negara sekutu, bersahabat, atau netral.

B-21 Foto: B-21 "Raider" Angkatan Udara Amerika Serikat, pembom siluman jarak jauh yang dapat dipersenjatai dengan senjata nuklir, lepas landas dari landasan pacu di lokasi Northrop Grumman di Pabrik Angkatan Udara 42, selama penerbangan pertamanya, di Palmdale, California , AS, 10 November 2023. (REUTERS/DAVID SWANSON)
B-21 "Raider" Angkatan Udara Amerika Serikat, pembom siluman jarak jauh yang dapat dipersenjatai dengan senjata nuklir, lepas landas dari landasan pacu di lokasi Northrop Grumman di Pabrik Angkatan Udara 42, selama penerbangan pertamanya, di Palmdale, California , AS, 10 November 2023. (REUTERS/David Swanson)

Model kekuatan besar ini kemungkinan besar akan direplikasi oleh China baik secara penuh maupun sebagian, seiring dengan pertumbuhan kepentingan ekonomi dan keamanannya.

Prajurit, pelaut, dan penerbang Amerika beroperasi dari pangkalan-pangkalan luar negeri yang terdiri dari berbagai lokasi, tetapi tidak setiap lokasi merupakan pangkalan militer. Materi tidak rahasia, seperti Laporan Struktur Pangkalan tahunan dari Pentagon, juga mencatat kepemilikan atas area rekreasi seperti taman dan lapangan golf.

Satu-satunya panduan resmi tentang fasilitas militer Amerika Serikat di seluruh dunia diterbitkan setiap akhir tahun fiskal oleh Kantor Asisten Menteri Pertahanan untuk Energi, Instalasi, dan Lingkungan, yang mengawasi semua lokasi militer yang digunakan oleh Departemen Pertahanan AS.

Peta interaktif Newsweek menandai dengan warna biru kota atau wilayah terdekat dari lokasi militer yang tercatat di luar Amerika Serikat atau wilayahnya, serta cabang militer yang menggunakannya. Lokasi militer China ditunjukkan dengan warna merah, sementara lokasi yang kemungkinan merupakan situs China ditandai dengan warna merah muda.

Peta basis militer AS dan ChinaFoto: Newsweek
Peta pangkalan militer AS dan China

Pangkalan militer Amerika di pusat-pusat regional utama seperti Hawaii atau Guam-titik paling barat AS-tidak dimasukkan dalam peta kehadiran luar negeri. Demikian pula, pulau-pulau buatan yang dimiliterisasi oleh China di kepulauan Spratly dan Paracel di Laut Cina Selatan juga tidak disertakan.

Hingga September 2023, lebih dari 40 negara dan wilayah menjadi tuan rumah bagi lokasi militer AS yang luasnya lebih dari 10 acre atau bernilai lebih dari $10 juta. Secara keseluruhan, lokasi-lokasi ini mewakili kurang dari 10 persen dari total inventaris Pentagon yang mencakup 4.800 situs, di atas lahan seluas hampir 26,8 juta acre, dengan nilai sekitar $2,2 triliun.

Di antara lokasi-lokasi tersebut terdapat fasilitas yang tidak lagi digunakan tetapi masih berada di bawah yurisdiksi AS atau menunggu untuk dilepaskan. Dalam salah satu contoh yang kemungkinan akan memengaruhi perhitungan berikutnya, militer AS minggu ini menyerahkan sebuah pangkalan udara yang dibangun oleh Amerika kepada junta penguasa di Niger, yang memberikan waktu kepada pasukan AS hingga pertengahan September untuk meninggalkan Agadez.

Dominasi militer global selama ini identik dengan Amerika Serikat. Dengan ratusan pangkalan militer yang tersebar di berbagai benua, AS telah lama memanfaatkan kehadiran fisik militernya untuk menjaga pengaruh geopolitik dan memberi rasa aman bagi sekutunya. Namun kini, kekuatan baru mulai merangkak dari Timur: China

Berbeda dengan pendekatan frontal Amerika, China memilih langkah perlahan dan hati-hati dalam memperluas jaringan militernya di luar negeri. Sejak tahun 2017, China mengoperasikan satu pangkalan militer resminya di Djibouti, Afrika Timur. Lokasinya yang strategis di jalur pelayaran utama dunia memberi keunggulan logistik, terutama bagi misi antipembajakan dan bantuan kemanusiaan.

  • Total Pangkalan Domestik (China): >150 fasilitas militer besar, termasuk 5 komando teater utama.
  • Pangkalan Luar Negeri Aktif / Dicurigai: 6 lokasi (1 resmi, sisanya dugaan kuat).
  • Jumlah Pasukan Aktif PLA Global (termasuk domestik): ±2 juta personel aktif.
  • Jumlah Pasukan di Luar Negeri: ±3.000-5.000 (estimasi konservatif).

Meski baru memiliki satu pangkalan yang diakui secara terbuka, sejumlah laporan mengungkap bahwa Beijing tengah menjajaki kemungkinan menambah fasilitas militer di negara-negara seperti Kamboja, Pakistan, Bangladesh, hingga Kuba. Negara-negara tersebut umumnya terlibat dalam program Belt and Road Initiative (BRI), yang menjadi pintu masuk pengaruh ekonomi sekaligus militer China.

Kehadiran kapal perang China di Pangkalan Ream, Kamboja, serta dugaan stasiun penyadapan di Kuba menjadi tanda bahwa ambisi militer Beijing kini meluas tidak hanya secara geografis, tetapi juga dalam spektrum operasi, termasuk pengumpulan intelijen dan pengawasan digital.

Para analis menilai bahwa ekspansi militer luar negeri oleh China bukan ditujukan untuk konfrontasi langsung, melainkan untuk membangun kemampuan logistik, mendukung operasi non-tempur, dan memperkuat pengaruh geopolitik di kawasan strategis.

Sementara itu, Amerika Serikat tetap menjadi pemain utama dalam proyeksi kekuatan global, dengan lebih dari 169 ribu personel aktif yang ditempatkan di luar negeri dan lebih dari 800 fasilitas militer dalam berbagai bentuk. Namun dominasi ini bukan tanpa tantangan. Perubahan politik di negara tuan rumah, seperti yang terjadi di Niger, dapat membatasi atau bahkan mengakhiri keberadaan militer AS di wilayah tersebut.

Angkatan Laut Iran, Rusia, dan China menggelar latihan militer gabungan di lepas pantai Iran, Rabu (12/3/2025). (via REUTERS/Iranian Army)Foto: Angkatan Laut Iran, Rusia, dan China menggelar latihan militer gabungan di lepas pantai Iran, Rabu (12/3/2025). (via REUTERS/Iranian Army)
Angkatan Laut Iran, Rusia, dan China menggelar latihan militer gabungan di lepas pantai Iran, Rabu (12/3/2025). (via REUTERS/Iranian Army)

Berdasarkan data dari Defense Manpower Data Center dan U.S Overseas Basing: Background and Issues for Congress (2024) menunjukkan bahwa AS memiliki setidaknya 128 pangkalan di sekitar 49 negara.

Negara yang paling banyak pangkalan AS adalah Jepang sejumlah 14 pangkalan dengan total tentara sebanyak 53 ribu.Berikut ini daftar negara yang memiliki pangkalan AS terbanyak serta negara dengan jumlah tentara AS terbanyak di dunia.

Selain Eropa dan Asia Timur, Timur Tengah menjadi rumah bagi banyak pangkalan Amerika. Sekutu utama Kuwait dan Bahrain juga menjadi tuan rumah pasukan.

Tidak ada yang membuat prioritas keamanan lebih jelas daripada pangkalan di Djibouti, tidak hanya bagi AS namun juga seluruh dunia.

Kota ini terletak di Selat Bab-el-Mandeb, yang menghubungkan Teluk Aden dan Laut Merah, dan merupakan jalur pelayaran utama. Laut Merah menjadi berita akhir-akhir ini karena serangan pemberontak Houthi.

Oleh karena itu, lokasi Djibouti yang strategis, dan pembuatan kesepakatan yang hati-hati, menjadikan negara tersebut juga menjadi tuan rumah pangkalan militer dari tujuh negara lain. Hal ini termasuk saingan politik AS, seperti China.

Oleh karena itu, lokasi Djibouti yang strategis, dan pembuatan kesepakatan yang hati-hati, menjadikan negara tersebut juga menjadi tuan rumah pangkalan militer dari tujuh negara lain. Hal ini termasuk saingan politik AS, seperti China.

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]

(mae/mae)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |