Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten konsumer Unilever Indonesia (UNVR) melesat 17,06% ke Rp 1.750 per saham pada perdagangan sesi pertama Jumat (25/4/2025). Bahkan pada posisi tertinggi saham UNVR sempat menembus harga Rp 1.865 per saham.
Melonjaknya harga saham UNVR terjadi setelah perusahaan mengumumkan akan membagikan 100% atau seluruh laba tahun buku 2024 sebagai dividen kepada para pemegang saham.
UNVR diketahui memang rajin membagikan dividen dengan rasio tinggi. Sebagai catatan, dua tahun terakhir rasio dividen terhadap laba dipertahankan di angka 91%, sedangkan untuk tahun buku 2022 malah mencapai 111% laba. Kemudian dari laba tahun buku 2015 hingga 2021 perusahaan membagikan dividen nyaris mencapai 100% dari laba.
Dalam sepekan saham UNVR tercatat telah melesat 33% dan dalam sebulan terakhir terbang 41%.
Sebelumnya, Unilever Indonesia (UNVR) telah mengumumkan komitmen untuk terus membagikan dividen dengan rasio 100% dari laba bersih pada 2025. Pembagian dividen ini menunjukkan konsistensi UNVR kepada para pemegang saham setiap tahunnya.
Direktur Keuangan PT Unilever Indonesia, Tbk Neeraj Lal menyebut bahwa pembagian dividen ini menjadi strategi perseroan dalam melayani para pemegang saham dan konsumen.
"Jadi, yang pasti dividen 100% akan tetap dibayarkan sepanjang tahun 2025. Kami tetap berkomitmen untuk memastikan bahwa distribusi dividen kami tetap 100% kepada para pemegang saham dan investor kami," ungkap dia dalam Laporan Kinerja Keuangan Perusahaan Tahun Kuartal I-2025, Kamis (24/4/2025).
Untuk diketahui pada kuartal I-2025 UNVR mencatatkan pertumbuhan domestik dan laba, yang menegaskan momentum berkelanjutan menuju pertumbuhan jangka panjang. UNVR mencatatkan penjualan bersih mencapai Rp9,5 triliun, dengan laba bersih sebesar Rp1,2 triliun.
Adapun penjualan domestik meningkat sebesar 21,6% dari kuartal IV-2024 atau terkoreksi sebesar 6,6% dari tahun ke tahun. Sementara itu, laba bersih mengalami peningkatan 244,7% dibandingkan kuartal IV-2024 atau terkoreksi sebesar 14,6% dari tahun ke tahun.
Kemudian untuk marjin laba sebelum pajak tercatat sebesar 16,8% atau meningkat 1.054 basis poin dibandingkan kuartal IV-2024 dan terkoreksi 161 basis poin dibandingkan tahun lalu. Sedangkan marjin kotor meningkat sebesar 365 basis poin dari kuartal IV-2024 atau terkoreksi 177 basis poin dibandingkan tahun lalu yang mencapai 48,2%.
Di tengah kenaikan laba tersebut, Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menyebut saat ini UNVR menghadapi tantangan terkait harga saham. Bahkan kata dia hal ini terjadi selama lima tahun terakhir.
"Dan saya kira itulah realita kalau kita bicara dividen dan kondisi saham. Kami tidak menyembunyikan realita ini. Kami menelan pil pahit terkait harga saham ini pada kuartal 3 dan 4 tahun lalu," pungkas Benjie.
(fsd/fsd)
Saksikan video di bawah ini:
Video: 13 Emiten Antre Bagi Dividen Usai Libur Lebaran
Next Article Bayan Resources (BYAN) Tebar Dividen Rp 4,83 Triliun, Ini Jadwalnya