Jakarta -
Tenggorokan sakit saat menelan bisa jadi gejala dari sejumah kondisi kesehatan. Mulai dari infeksi virus, bakteri, hingga jamur.
Selain nyeri ketika menelan, beberapa kondisi biasanya disertai gejala lain sehingga membedakannya antara satu dengan yang lain. Lantas, apa saja kemungkinan penyebab tenggorokan sakit saat menelan? Simak di bawah ini.
Penyebab Tenggorokan Sakit saat Menelan
Dilansir WebMD dan Medical News Today, berikut sejumlah kondisi kesehatan yang menimbulkan sakit saat menelan:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Flu atau Infeksi Sinus
Tenggorokan terasa nyeri ketika menelan kerap kali menandakan terkena flu atau sinus. Sakit tenggorokan dapat muncul sehari sebelum gejala lain seperti pilek dan batuk muncul.
Jika mengalami flu, minum lebih banyak cairan dan beristirahatlah untuk meredakan gejalanya. Jika flu menjadi parah, sebaiknya bertanya ke dokter.
2. Radang Tenggorokan
Radang tenggorokan disebabkan infeksi akibat bakteri Streptokokus. Kondisi ini jadi penyebab paling umum rasa sakit saat menelan.
Saat terkena radang tenggorokan, biasanya tidak mengalami flu ataupun batuk. Namun tenggorokan akan terasa nyeri tiba-tiba yang mungkin disertai demam dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
Pada anak berusia 3 tahun ke atas, gejala yang dialami dapat berupa demam, mual, dan muntah disertai sakit tenggorokan. Kondisi ini biasanya tidak menyerang anak di bawah 2 tahun.
Antibiotik adalah pengobatan umum radang tenggorokan. Meski dapat hilang dengan sendirinya, pengobatan dianjurkan agar cepat merasa lebih baik, mencegah penyebarannya ke orang lain, dan mencegah komplikasi.
2. Tonsilitis
Tonsilitis adalah infeksi dan peradangan pada amandel, dua kelenjar getah bening di bagian belakang tenggorokan. Kondisi ini bisa disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri, termasuk radang tenggorokan. Tonsilitis tergolong kondisi yang menular.
Tonsilitis jadi penyebab umum nyeri saat menelan, yang dikenal disfangia. Gejala lain yang mungkin muncul, mencakup bau mulut, dehidrasi, demam, bernapas melalui mulut atau mendengkur, kelelahan dan malaise, bercak putih nanah, dan kemerahan pada amandel.
3. Epiglotitis
Epiglotitis adalah infeksi tenggorokan yang mengakibatkan peradangan pada epiglotis. Epiglotis yaitu lipatan di tenggorokan yang mencegah makanan masuk ke tenggorokan.
Selain nyeri ketika menelan, gejala khas epiglotitis lain yakni kerap meneteskan air liur, suara teredam, kesulitan bernapas, dan stridor atau suara terdengar keras saat bernapas.
4. Infeksi Jamur
Infeksi jamur di mulut, tenggorokan, dan kerongkongan juga dapat mengakibatkan kesulitan menelan. Jenis jamur penyebabnya adalah Candida yang tumbuh tak terkendali karena kondisi tubuh yang menurun.
Gejala lain yang mungkin dirasakan yaitu muncul bercak putih di pipi bagian dalam lidah, langit-langit mulut, dan tenggorokan. Muncul kemerahan di sudut mulut dan mati rasa.
5. Esofagitis
Esofagitis adalah peradangan pada esofagus, yaitu saluran yang menyalurkan makanan dan cairan dari mulut ke lambung. Penyebab paling umum kondisi ini adalah refluks asam. Obat-obatan tertentu dan reaksi alergi juga dapat menyebabkan esofagitis.
Selain sakit menelan, kondisi ini disertai gejala seperti nyeri dada, maag, atau pendarahan yang mungkin terlihat sebagai darah dalam muntahan atau tinja berwarna gelap.
6. Mononukleosis
Infeksi yang disebabkan oleh virus Epstein-Barr ini mudah menular dan menyebar. Selain nyeri saat menelan, gejala lain yang mungkin dialami seperti pembengkakan amandel dan kelenjar getah bening, nyeri otot, serta kelelahan.
Tes darah diperlukan untuk mendiagnosis penyakit mononukleosis. Kebanyakan kasus tidak memerlukan perawatan khusus sebab kondisinya akan membaik seiring berjalannya waktu.
7. Virus Herpes Simpleks
Tipe 1 virus ini dapat menyebabkan luka di dalam mulut dan sepanjang bibir serta nyeri saat menelan. Luka akan hilang dalam beberapa hari, tetapi konsultasikan dengan dokter jika pertama kali mengalaminya atau jika mengidap HIV.
Selama masa pemulihan, hindari makanan asam seperti jeruk, cukup istirahat, dan cobalah untuk menghindari stres agar merasa lebih baik.
Cara Mengatasi Tenggorokan Sakit saat Menelan
Penanganan untuk sakit tenggorokan saat menelan tergantung pada penyebabnya.
Pada infeksi tertentu, konsumsi obat-obatan dapat meredakannya. Dokter biasanya akan meresepkan obat antijamur untuk mengobati infeksi jamur dan antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri.
Jika mengalami radang amandel berulang atau kondisi tersebut tidak merespon pengobatan dengan baik, dokter mungkin menyarankan pengangkatan amandel dengan prosedur tonsilektomi.
Itu tadi sederet penyebab tenggorokan sakit saat menelan dan cara mengatasinya. Agar mengetahui dengan jelas penyebab nyeri tenggorokan ketika menelan yang dialami, detikers dapat mengkonsultasikannya kepada dokter.
(azn/row)