Ciri-ciri Keputihan saat Hamil yang Normal dan Tidak

9 hours ago 5

Jakarta - Keluarnya banyak keputihan saat hamil adalah hal yang normal. Sebab kadar hormon estrogen dan progesteron mengalami peningkatan selama kehamilan. Keputihan yang keluar pada masa ini bantu mencegah infeksi vagina dan rahim.

Keputihan umumnya mulai muncul pada trimester pertama. Volumenya meningkat selama kehamilan dan keluar paling banyak ketika hamil tua. Namun, bagaimana ciri-ciri keputihan yang normal selama kehamilan?

Jenis Keputihan Normal saat Hamil

Mengutip The Bump, warna keputihan normal dan sehat saat kehamilan yaitu putih susu atau bening dengan bau ringan tidak menyengat. Keputihan seperti ini disebut juga leukorea.

Pada awal kehamilan, sekitar 1-2 minggu setelah pembuahan, keputihan yang keluar biasanya akan terlihat beberapa bercak dan ini disebut pendarahan implantasi. Terjadi karena sel telur yang sudah dibuahi menempel pada rahim. Keputihan seperti ini masih normal.

Saat trimesters ketiga, keputihan cenderung lebih kental karena progesteron yang mencapai kadar tertingginya. Saat minggu-minggu terakhir kehamilan, cairan ini dapat mengandung sedikit bercak darah merah mudah dan konsistensinya seperti gumpalan lendir atau jeli. Tidak perlu khawatir karena ini dikenal sumbat lendir, yang menandakan persalinan sudah dekat.

Jenis Keputihan Tidak Normal saat Hamil

Ada sejumlah warna dan ciri-ciri keputihan yang tidak normal selama kehamilan. Hal ini mesti diwaspadai karena dapat mengindikasikan masalah kesehatan tertentu.

1. Bening Mengental pada Awal Kehamilan

Keputihan berwarna bening atau putih susu memang normal. Namun jika jumlah dan konsistensinya berubah dapat menandakan masalah.

Dilansir Medical News Today, keputihan bening bertekstur kental seperti jeli yang keluar terus-menerus selama kehamilan muda bisa menjadi tanda persalinan prematur.

2. Putih Menggumpal

Jika cairan yang keluar berwarna putih susu dan menggumpal dapat mengindikasikan infeksi jamur atau bakteri. Apalagi jika disertai gejala gatal, rasa terbakar, nyeri saat buang air kecil dan berhubungan seksual.

3. Kuning

Keputihan berwarna kuning selama kehamilan juga dapat menandakan infeksi. Hal ini dapat dikonsultasikan kepada dokter kandungan. Namun keputihan seperti ini mesti disimak baik-baik terlebih dahulu, karena tak sedikit yang mengira keputihannya berwarna kuning padahal hanya mengeluarkan sedikit urine.

4. Hijau Berbau Menyengat

Keluarnya cairan hijau berbau tak sedap menjadi tanda infeksi menular seks (IMS) seperti klamidia atau trikomoniasis. Keputihan ini bisa disertai rasa gatal, terbakar, dan kemerahan pada alat kelamin.

Keputihan seperti ini perlu dibicarakan dengan dokter kandungan sebab IMS dapat menyebabkan komplikasi yang berdampak pada ibu dan bayi dalam kandungan. Seperti mempengaruhi sistem saraf dan perkembangan anak serta kemandulan pada wanita.

5. Abu-abu Amis

Keputihan warna abu-abu berbau amis dan konsistensi encer bisa menandakan infeksi yang disebut vaginosis bakterial (BV). BV merupakan hasil ketidakseimbangan bakteri di vagina sehingga memerlukan perawatan dari dokter.

6. Cokelat Muda Berbau

Cairan keputihan berwarna cokelat muda dapat menandakan infeksi jamur. Konsistensinya bisa menggumpal dan mengeluarkan bau tak sedap.

7. Cokelat Tua

Keputihan cokelat tua selama kehamilan umumnya karena darah lama yang keluar dari tubuh. Jika hanya beberapa bercak saat hamil tua mungkin normal karena bisa merupakan bagian dari sumbat lendir. Namun jika bercak cokelatnya banyak, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

8. Merah Muda

Keputihan berwarna merah muda saat hamil bisa normal dan tidak. Karena cairan ini dapat pertanda darah sehingga tidak selalu berarti ada yang salah. Keputihan dengan warna merah muda juga kerap terjadi selama awal kehamilan atau minggu-minggu akhir saat tubuh bersiap untuk persalinan.

Namun jika bercak merah mudanya terus-menerus keluar, berapa pun jumlahnya, sebaiknya bicarakan dengan dokter. Sebab bercak merah muda pada keputihan bisa disebabkan berhubungan seksual saat hamil dan infeksi vagina.

9. Merah Mencolok

Bercak merah mencolok pada keputihan merupakan tanda darah dan memerlukan perhatian dokter segera, terutama jika volumenya banyak, mengandung gumpalan, dan disertai kram atau nyeri perut. Gejala ini menunjukkan tanda-tanda keguguran atau kehamilan ektopik.

Jika terjadi pada trimester pertama, kondisi ini tidak selalu pertanda keguguran, tetapi bisa jadi tanda infeksi atau plasenta previa. Pendarahan saat hamil tua juga dapat mengindikasikan masalah serius atau persalinan prematur.

Cara Mengatasi Keputihan saat Hamil

Cara terbaik mengatasi keputihan selama kehamilan adalah dengan menjaga kebersihan area vagina, mencakup:

  • Mengenakan celana dalam berbahan katun atau kain menyerap keringat lainnya.
  • Menghindari celana dalam, stoking, atau celana panjang yang ketat.
  • Mengenakan pantyliner untuk menyerap keputihan. Namun hindari yang beraroma.
  • Menghindar penggunaan tampon dan douching.
  • Menghindari produk sabun, semprotan, dan perawatan kewanitaan yang beraroma.
  • Membersihkan bagian kemaluan dari depan ke belakang setelah buang air besar dan kecil.

Jika mengalami keputihan berwarna, berbau, dan disertai gejala tak biasa lainnya, bisa jadi mengindikasikan infeksi atau masalah lain. Jika terjadi demikian, segera konsultasikan dengan dokter kandungan. Dokter mungkin meresepkan antibiotik atau obat dan perawatan lain untuk mengobati infeksi.


(azn/fds)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |