Deteksi Dini Stroke Cryptogenic: Kenali Tanda, Cegah Risiko dari Jantung

1 day ago 6

Jakarta -

Stroke merupakan kondisi darurat medis yang terjadi akibat gangguan aliran darah ke otak, baik karena penyumbatan maupun pendarahan. Kedua kondisi ini dapat merusak fungsi otak secara signifikan. Namun, terdapat jenis stroke yang belum diketahui penyebab pastinya, yakni 'Stroke Cryptogenic', menjadi tantangan dalam dunia medis karena dapat mencapai 30-40% dari seluruh kasus stroke iskemik.

Secara umum, stroke terbagi menjadi dua jenis utama: stroke hemoragik yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah, dan stroke iskemik akibat sumbatan. Stroke iskemik merupakan jenis yang paling banyak ditemukan, sekitar 80-85% kasus. Di antara stroke iskemik, terdapat kategori yang belum memiliki penyebab yang jelas bahkan setelah evaluasi menyeluruh disebut Stroke Cryptogenic.

Kondisi ini termasuk jenis stroke sumbatan, namun berbeda karena penyebab pastinya tidak ditemukan meskipun sudah dilakukan pemeriksaan komprehensif. Risiko kekambuhan stroke ini cukup tinggi, sehingga penting untuk mengidentifikasi potensi penyebabnya sejak dini.

"Pada kasus Stroke Cryptogenic ditemukan beberapa kondisi mendasar yang meningkatkan risiko pembekuan darah di jantung dan pembuluh darah, sehingga menghambat aliran darah ke otak," ungkap Dr. Ade Imasanti Sapardan, Sp.JP-FIHA, selaku Dokter Spesialis Kardiologi Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dalam keterangan tertulis, Selasa (6/5/2025).

Menurutnya, beberapa faktor tersebut meliputi Patent Foramen Ovale (PFO), yaitu kelainan bawaan jantung yang memungkinkan gumpalan darah berpindah dari vena ke arteri. Kemudian, Atrial Fibrilasi Paroksismal, yaitu gangguan irama jantung yang sering tidak terdeteksi dalam pemeriksaan rutin. Selain itu, ada juga Aterosklerosis Minor, yaitu timbunan plak kecil di pembuluh darah, dan terakhir, Gangguan Koagulasi berupa penggumpalan darah atau trombofilia, yang memicu risiko pembekuan darah.

"Terdapat faktor risiko lainnya, seperti riwayat keturunan penyakit kardiovaskular, hipertensi, gangguan kolesterol (dislipidemia), penyakit metabolic seperti diabetes, merokok, hingga obesitas," tambahnya.

Ia menjelaskan, Gaya hidup sehat dan teratur sebagai pencegahan utama, disertai pemeriksaan berkala dan konsumsi obat sesuai anjuran dokter bagi penyintas stroke. Untuk mengetahui faktor-faktor tersebut, pemeriksaan laboratorium seperti pengecekan gula darah, kolesterol, tes koagulasi, trombofilia, serta inflamasi lewat CRP dan homosistein sangat disarankan.

Dr. Manfaluthy Hakim, Sp.N(K), Dokter Spesialis Neurologi Konsultan Neurofisiologi Klinis di Mayapada Hospital Jakarta Selatan menambahkan, "Pemeriksaan stroke dapat dilakukan dengan tindakan CT Scan atau MRI Kepala untuk meneliti area iskemik. Lalu, ada USG CD (Carotid Doppler) dan TCD (Trans Cranial Doppler)," ujar Dr. Manfaluthy.

Pemeriksaan tersebut dapat menunjukkan penyempitan pembuluh darah, plak, hingga potensi emboli. Selain itu, evaluasi pembuluh darah otak melalui CT Angiografi atau MR Angiografi juga menjadi bagian penting dalam diagnosis.

"Pemeriksaan jantung perlu dilakukan agar Stroke Cryptogenic dapat terdeteksi lebih awal. Pemeriksaan seperti USG Jantung (Echocardiogram), termasuk TEE (transesophageal echocardiogram)," jelas dr. Ade.

Mayapada Hospital melalui pusat layanan unggulannya seperti Cardiovascular Center dan Tahir Neuroscience Center menyediakan beragam pemeriksaan tersebut dengan dukungan tim dokter multidisiplin dan teknologi medis canggih.

Dengan dukungan fasilitas Cath Lab canggih, layanan ini memungkinkan diagnosis dan penanganan kegawatdaruratan stroke. Akses layanan Stroke Emergency pun dibuat lebih mudah melalui fitur emergency call yang tersedia di aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital atau dengan menghubungi 150990, sehingga pasien dapat segera mendapatkan pertolongan cepat dari tim medis.

Stroke Emergency Mayapada Hospital merupakan bagian dari layanan Tahir Neuroscience Center yang menawarkan pelayanan komprehensif untuk gangguan saraf, otak, dan tulang belakang. Layanan ini mencakup deteksi dini, diagnosis, tindakan neuro intervensi dan bedah saraf, hingga neuro rehabilitasi. Selain itu, layanan ini telah menangani berbagai tindakan advanced seperti Deep Brain Stimulation untuk penanganan Parkinson, operasi secara minimal invasif untuk masalah saraf tulang belakang, operasi tumor kepala dan tulang belakang.

Akses ke layanan Tahir Neuroscience Center Mayapada Hospital juga bisa melalui MyCare, seperti membuat jadwal konsultasi langsung maupun virtual (Telekonsultasi) hingga booking layanan Medical Check Up (MCU). Adapun untuk mendapatkan tips kesehatan dan promo layanan di Mayapada Hospital, bisa mencarinya di MyCare pada fitur Health Articles & Tips.

Kemudian, tersedia fitur Personal Health yang terkoneksi dengan Health Access dan Google Fit untuk memantau jumlah langkah kaki, jumlah kalori terbakar, detak jantung, dan body mass index (BMI). Aplikasi MyCare bisa diunduh lewat Google Play Store maupun App Store. Bagi yang pertama kali registrasi di MyCare bisa mendapat reward point berupa potongan harga layanan.


(prf/ega)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |