Tanda-tanda Tubuh Terlalu Banyak Mengonsumsi Gula, Termasuk Selalu Lapar

5 hours ago 2

Jakarta - Gula merupakan sumber energi yang penting untuk tubuh. Meski demikian, tidak semua gula memberikan manfaat yang sama.

Fruktosa yang ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran adalah gula alami yang tidak perlu dikhawatirkan. Sebab buah dan sayur juga mengandung serat kalsium.

Namun, gula tambahan yang sering ditemukan di makanan olahan seringkali dikonsumsi terlalu banyak. Padahal, hal ini memberikan dampak negatif bagi kesehatan. Simak tanda-tanda tubuh terlalu banyak mengonsumsi gula berikut ini.

9 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Mengonsumsi Gula

Saat terlalu banyak mengonsumsi gula, tubuh bisa memberikan tanda-tanda. Dikutip dari laman Everyday Health, berikut di antaranya:

1. Meningkatnya Rasa Lapar

Ketika terlalu banyak mengonsumsi kalori ekstra dari gula tambahan, salah satu tanda yang bisa dirasakan adalah rasa lapar yang meningkat. Gula tidak benar-benar mengenyangkan atau mengisi perut.

Tanpa protein, lemak sehat, atau serat dalam makanan manis, tubuh akan membakar gula dengan cepat dan meningkatkan rasa lapar. Sehingga, timbullah keinginan ngemil yang tidak disadari.

"Mengonsumsi gula membuat Anda ingin mengonsumsi lebih banyak gula, yang membuat Anda lebih lapar," kata dokter di Cambridge, Massachusetts, William W. Li, MD.

2. Mudah Tersinggung

Rasa murung, mudah tersinggung, gelisah, atau stres bisa jadi pertanda konsumsi gula yang terlalu banyak. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi terlalu banyak gula tambahan bisa memicu peradangan, memperburuk suasana hati, dan menyebabkan gejala depresi.

Makanan atau camilan tinggi gula tanpa protein dan lemak bisa meningkatkan gula darah dengan cepat. Tapi, saat tubuh bergegas memprosesnya, tingkat energi turun dan membuat tubuh lesu serta mudah tersinggung.

3. Merasa Kelelahan

Rasa lelah bisa disebabkan oleh jumlah gula yang dikonsumsi dalam makanan. Gula mudah diserap dan dicerna oleh tubuh.

"Gula merupakan sumber energi yang sangat cepat, jadi berapapun banyaknya yang Anda makan, dalam 30 menit Anda akan merasa lapar lagi, kekurangan energi, atau mencari energi lagi," kata Keri Stoner-Davis, RDN yang bekerja di klinik Lemond Nutrition, Texas.

4. Makanan Tidak Terasa Cukup Manis

Orang yang merasa makanannya tidak terasa semanis biasanya bisa jadi telah mengonsumsi terlalu banyak gula. Hal ini karena otak dilatih untuk mengharapkan kadar kemanisan yang sangat tinggi.

"Jika Anda sudah terbiasa dengan hal itu, akan lebih sulit untuk merasa puas dengan makanan yang kurang manis karena Anda sudah siap untuk mengharapkan kadar kemanisan yang tinggi," kata pelatih kesehatan di New York, Jessica Cording.

5. Tekanan Darah Tinggi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi bisa disebabkan karena terlalu banyak gula tambahan yang dikonsumsi. Menurut penelitian, mengonsumsi minuman manis yang mengandung gula memiliki hubungan signifikan dengan tekanan darah tinggi.

Meski demikian, hubungan sebab-akibat langsung antara gula dan hipertensi belum ditemukan. Hanya saja para ilmuwan mengetahui bahwa kadar glukosa yang tinggi bisa merusak lapisan pembuluh darah, sehingga lipid seperti kolesterol lebih mudah menempel pada dinding pembuluh darah.

"Ketika itu terjadi, pembuluh darah akan mengeras, ketika pembuluh darah mengeras, tekanan darah akan naik," kata Li.

6. Adanya Jerawat

Kontrol glikemik atau proses menjaga kadar gula darah dalam kisaran yang sehat memainkan peran penting dalam kesehatan kulit dan jerawat. Dalam sebuah penelitian, ditemukan bahwa resistensi insulin dikaitkan dengan meningkatnya risiko timbulnya jerawat.

Resistensi insulin terjadi saat sel-sel di hati, otot, dan lemak tidak merespon insulin sebagaimana mestinya. Mengonsumsi makanan yang mengandung banyak gula tambahan menjadi faktor risiko resistensi insulin.

7. Nyeri Sendi

Nyeri sendi pada persendian bukan hanya berkaitan dengan usia. Mengonsumsi terlalu banyak gula bisa menyebabkan peradangan sistemik yang menyebabkan nyeri sendi.

8. Ada Masalah Pencernaan

Masalah perut seperti kram atau diare bisa disebabkan karena terlalu banyak gula, atau yang dikenal dengan iritan usus. Apalagi, orang-orang yang memiliki kondisi kesehatan mendasar, seperti sindrom iritasi usus besar, penyakit crohn, atau kolitis ulseratif, atau yang telah menjalani operasi perut, gula juga bisa memperburuk gejala gastrointestinal.

9. Ingin Makan Manis

Keinginan makan makanan manis mungkin merupakan kecanduan efek rasa senang yang diberikan gula pada otak. Gula menargetkan pusat kesenangan otak (jalur mesokortikolimbik), yang memicu peningkatan hormon bahagia.

Jalur di otak ini berperan penting dalam pilihan makanan yang dibuat, termasuk memengaruhi keinginan terhadap gula. Jadi, mengonsumsi gula meningkatkan dopamin, dan peningkatan dopamin bisa meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi gula kembali.


(elk/kna)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |