Ini yang Terjadi pada Tubuh saat Kelebihan Karbohidrat, Termasuk Berat Badan Naik

15 hours ago 4

Jakarta -

Karbohidrat merupakan zat gizi makro yang berperan penting sebagai sumber energi utama bagi tubuh. Zat ini menjadi bahan bakar untuk menjalankan berbagai aktivitas harian, termasuk fungsi otak.

Karbohidrat juga terkandung dalam sejumlah makanan sehat, seperti buah-buahan dan sayuran. Kekurangan asupan karbohidrat dapat menyebabkan tubuh terasa lemas, menurunnya konsentrasi, dan suasana hati yang buruk.

Menurut Dietary Guidelines for Americans 2020-2025, sebanyak 45-65 persen dari total asupan kalori harian sebaiknya berasal dari karbohidrat. Jika kebutuhan harian Anda sekitar 2 ribu kalori, itu berarti 225-325 gram karbohidrat per hari.

Namun, kebutuhan setiap orang bisa berbeda tergantung kondisi medis, tingkat aktivitas, dan tujuan kesehatan.

Tanda Tubuh Kelebihan Karbohidrat

Terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat bisa memicu sejumlah tanda bahaya. Tanda-tanda ini sangat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh.

Dikutip dari Eat This Not That, berikut beberapa tanda tubuh kelebihan karbohidrat.

1. Penambahan Berat Badan

Mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat sederhana, seperti pizza, keripik, dan makanan manis, bisa menjadi penyebabnya. Jenis karbohidrat olahan ini cenderung dikonsumsi secara berlebihan dan minim kandungan nutrisi penting. Terlebih, banyak orang yang tak memperhatikan porsi makannya.

Sebuah studi menemukan, peningkatan asupan pati atau gula tambahan sebesar 100 gram per hari, sekitar 3,5 ons, berkaitan dengan kenaikan berat badan sekitar 0,9 hingga 1,5 kilogram selama empat tahun.

Sebaliknya, penelitian yang sama menunjukkan peserta yang meningkatkan konsumsi biji-bijian utuh, buah-buahan, dan sayuran justru mengalami penurunan berat badan. Temuan ini menegaskan pentingnya memilih karbohidrat kompleks yang kaya serat untuk menjaga berat badan tetap sehat.

2. Gula Darah Tinggi

Mengonsumsi teh manis, soda, maupun mengunyah kue dapat memicu lonjakan kadar gula darah. Karbohidrat dipecah oleh tubuh menjadi glukosa, yaitu bentuk gula yang masuk ke aliran darah.

Glukosa berperan penting sebagai sumber energi, tetapi jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, terutama dari jenis yang kurang sehat, dapat menyebabkan lonjakan kadar gula secara terus-menerus.

Lonjakan ini berisiko memicu kadar gula darah tinggi, peningkatan trigliserida, dan berbagai penyakit kronis, termasuk diabetes tipe 2.

3. Kembung dan Sembelit

Konsumsi karbohidrat olahan secara berlebihan, seperti roti putih dan camilan manis, dapat menggantikan makanan kaya serat yang penting untuk kesehatan sistem pencernaan.

Serat berperan besar dalam menjaga pencernaan tetap lancar. Makanan tinggi serat, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan aneka biji, tidak hanya membantu mencegah sembelit, tetapi juga mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus serta memudahkan pergerakan makanan di saluran pencernaan. Hasilnya, perut terasa lebih nyaman dan terhindar dari rasa kembung.

4. Cepat Lapar

Merasa cepat lapar meski baru saja makan bisa menjadi tanda terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat olahan. Jenis karbohidrat ini cenderung tidak memberikan rasa kenyang yang tahan lama karena minim kandungan serat dan air.

Memilih sumber karbohidrat kompleks yang kaya serat dan protein dapat membantu mengontrol rasa lapar dan menjaga pola makan tetap seimbang. Cobalah mengonsumsi makanan yang kaya serat dan banyak air seperti buah-buahan, melon, beri, apel, dan sayur-sayuran, sayur berdaun hijau, mentimun, seledri.

5. Mudah Lemas

Karbohidrat memang sumber energi. Tapi, tanpa asupan protein dan zat besi yang cukup, seseorang bisa merasa lemas dan kurang bertenaga.

Sumber zat besi seperti daging, ikan, atau lentil sebaiknya dilibatkan dalam pola makan seimbang agar stamina tetap terjaga.

6. Gigi Mudah Berlubang

Penelitian menunjukkan, mengonsumsi terlalu banyak gula atau karbohidrat olahan adalah penyebab utama gigi berlubang. American Dental Association menjelaskan saat seseorang mengonsumsi makanan kaya karbohidrat, bakteri di mulut akan memakannya dan menghasilkan asam, yang melemahkan enamel gigi.

Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada gigi putih dan menyebabkan gigi berlubang seiring waktu.

7. Depresi

Penelitian terbaru menemukan adanya hubungan antara asupan gula tinggi dan peningkatan risiko depresi pada orang dewasa. Temuan ini menunjukkan bahwa konsumsi gula berlebihan dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental. .

Sebaliknya, penelitian lain menunjukkan konsumsi buah dan sayur, justru dapat meningkatkan suasana hati. Mengonsumsi delapan porsi atau lebih buah dan sayur setiap hari dikaitkan dengan peningkatan rasa bahagia, kesejahteraan emosional, dan kepuasan hidup secara keseluruhan.


(suc/suc)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |