Duck-Rabbit Illusion pertama kali dikenal pada 1892 di Jerman dan dipopulerkan oleh psikolog J Jastrow pada 1899. Dari sisi kiri tampak seperti bebek, dan dari sisi sebaliknya seperti kelinci. Berbagai versi gambar ilusi dengan tema ini banyak bermunculan hingga saat ini.
Rubin's Vase Illusion muncul di akhir abad ke-19 dalam sebuah kartu pos di Amerika. Nama gambar ilusi ini dikaitkan dengan seorang psikolog Denmark, Edgar John Rubin. Gambar ini mewakili vas bunga sekaligus dua wajah yang saling berhadapan.
Younger-Older Woman Illusion juga berasal dari Jerman, muncul secara anonim di sebuah kartu pos pada 1880. Adaptasi gambar ini dilakukan oleh kartunis Amerika William Ely Hill pada 1915 lalu dipopulerkan oleh psikolog Edwin G Boring. Gambar yang sama bisa dipersepsikan sebagai wanita muda yang sedang memalingkan muka dan sebagai wanita tua dengan wajah sedikit tertunduk.
Horse-Seal Illusion, atau ada versi lain yang dinamai Donkey-Seal Illusion, dibuat oleh psikolog dari University of Newcastle, Gerald H Fisher, pada 1968. Ilusi tersebut awalnya digunakan sebagai salah satu instrumen penelitian tentang persepsi visual. Mirip kepala keledai, tapi bisa juga dilihat sebagai anjing laut dengan kepala di bawah.
Melihat gambar bebek dalam ilusi ini dikaitkan dengan optimisme dan stabilitas emosional yang lebih rendah. Sedangkan melihat kelinci berhubungan dengan skor extraversion dan conscientiousness yang tinggi dalam tes Ten-Item Personality Inventory (TIPI).
Melihat wajah dalam ilusi Rubin's vase dikaitkan dengan nilai yang lebih tinggi pada skor openness. Penafsiran lain belum punya bukti ilmiah yang mendukung.
Dalam riset, lebih dulu melihat wajah wanita muda berhubungan dengan skor yang lebih tinggi untuk spontaneous dalam tes General Decision-Making Styles (GDMS). Uniknya, mereka yang berusia lebih tua lebih banyak melihat wajah wanita tua terlebih dahulu.
Melihat anjing laut (seal) dikaitkan dengan skor yang lebih tinggi pada intuitive dan spontaneous dalam tes GDMS. Ada yang lebih dulu melihat kuda? Yang pasti tidak terbukti ada kaitannya dengan kepribadian detail-oriented dan pengambilan keputusan secara analitis sebagaimana diyakini selama ini.