Jakarta -
Kedatangan Bill Gates ke Indonesia sekaligus menjadi pelicin rencana Gates Foundation dengan Pemerintah RI untuk melakukan uji coba klinis vaksin TBC. Hal ini terungkap dari isi pidato sambutan Presiden Prabowo saat bos Microsoft itu bertandang ke Jakarta beberapa waktu lalu.
Selain berterima kasih kepada Bill Gates yang telah memberi banyak dukungan terhadap masyarakat Indonesia, Prabowo mengungkap Bill Gates pun tengah mengembangkan teknologi pembuatan vaksin yang salah satunya untuk penyakit Tuberkulosis (TBC). Kemudian ia mengatakan jika Indonesia akan menjadi salah satu tempat uji coba vaksin tersebut.
"Jadi hal-hal semacam ini, belum lagi vaksin lain teknologi mRNA dan teknologi-teknologi pembuatan vaksin yang luar biasa terutama beliau sedang kembangkan vaksin TBC untuk dunia, tapi Indonesia akan menjadi salah satu tempat yang akan diuji coba," ujar Prabowo dikutip dari detikHealth, Rabu (7/5).
Sejak itu, hal tersebut menjadi polemik di tengah masyarakat. Banyak kritik muncul dari kolom komentar media sosial. Sementara itu, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut jika setidaknya hingga saat ini sudah ada 2095 warga yang sudah menjalani uji klinis vaksin tersebut.
Lebih lanjut, Budi mengatakan jika uji klinis tersebut sudah dilaksanakan sejak November 2024 lalu. Uji klinis ini, disebutnya, melibatkan sejumlah peneliti dari beberapa universitas di Indonesia.
"Dan ini sudah disuntikkan sejak November 2024," kata Menkes Budi, dilansir dari detikHealth, Jumat (9/5).
"Kalau (efek samping) Itu langsung dilakukan pada saat itu juga dan sampai sekarang, tidak ada sama sekali yang masuk bahwa mereka ada bermasalah, karena itu tadi, pertanyaan seperti ini itu banyak dilakukan di clinical trial level 1 yang 3 tahun, 4 tahun yang lalu sudah dilakukan," lanjut Menkes.
Lalu mengapa Indonesia menjadi salah satu wilayah tujuan uji klinis? Apa beda vaksin Bill Gates dengan vaksin TBC lainnya? Ikuti diskusinya dalam Editorial Review bersama Redaktur Pelaksana detikHealth.
Akan bergabung dengan detikSore hari ini, jurnalis detikJatim akan mengulas lebih dalam perkembangan terbaru insiden pelemparan bus tim Persik Kediri oleh oknum Suporter di Stadion Kanjuruhan beberapa waktu lalu. Akibat kejadian ini, Arema FC berniat hengkang dari Stadion Kanjuruhan.
General Manager (GM) Arema FC, Yusrinal Fitriandi menyoroti berbagai aspek penyelenggaraan pertandingan dan mempertimbangkan untuk tidak bermain di Stadion Kanjuruhan.
"Kita kecewa dengan beberapa stakeholders pertandingan kemarin," ujar Yusrinal melalui pernyataan resmi klub, Senin (12/5/2025).
Lalu kemana Arema FC akan berkandang jika tidak di Kanjuruhan? Siapa saja yang menjadi tersangka atas insiden ini? Ikuti laporan langsung Redaktur detikJatim selengkapnya.
Beralih ke Jawa Tengah, detikSore akan menghadirkan sosok inspiratif dari Brebes. Adalah Maulida Az Zahra,seorang anak yang berhasil diterima di 4 universitas ternama di Amerika Serikat (AS).
Mengutip detikJateng, Zahra dinyatakan diterima di Brown University (jurusan ekonomi, ilmu politik, dan statistik), New York University atau Stern School of Business (jurusan bisnis), University of Pennsylvania (jurusan filsafat, politik, dan ekonomi), dan Princeton University (jurusan urusan publik dan internasional). Lalu apa saja usaha yang dilakukan oleh Zahra hingga dapat meraih cita-citanya? Temui Az-Zahra dalam Sunsetalk.
Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.
"Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!"
(far/vys)