Apa yang Dirasakan Tubuh saat Kolesterol Tinggi?

2 weeks ago 20

Jakarta -

Kolesterol tinggi adalah kondisi saat tubuh memiliki banyak lipid atau lemak di dalam darah. Kondisi ini juga disebut hiperlipidemia atau hiperkolesterolemia.

Dikutip dari Cleveland Clinic, tubuh membutuhkan jumlah lipid yang tepat untuk berfungsi. Jika terlalu banyak lemak, tubuh tidak dapat menggunakan semuanya.

Lemak yang berlebihan itu mulai akan menumpuk di arteri dan bergabung dengan zat lain dalam darah untuk membentuk plak atau endapan lemak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Plak ini mungkin tidak menimbulkan masalah selama bertahun-tahun, tetapi seiring waktu plak tersebut akan terus menumpuk di dalam arteri. Inilah sebabnya mengapa kolesterol tinggi yang tidak diobati dapat berbahaya.

Lemak ekstra dalam darah memicu pembentukan plak yang terus menumpuk tanpa disadari. Satu-satunya cara untuk mengetahui seseorang memiliki kolesterol tinggi adalah melalui tes darah.

Tes darah, yang disebut panel lipid, memberi tahu berapa banyak lipid yang beredar dalam darah. Apa yang dianggap kolesterol tinggi tergantung pada usia, jenis kelamin, dan riwayat penyakit jantung.

Penyebab Kolesterol Tinggi

Penyebab kolesterol tinggi adalah faktor gaya hidup dan genetika. Gaya hidup yang dimaksud meliputi:

  • Kebiasaan merokok
  • Stres
  • Alkohol
  • Tidak banyak bergerak atau beraktivitas
  • Pola makan yang buruk

Bagaimana Kolesterol Tinggi Mempengaruhi Tubuh?

Seiring waktu, kolesterol tinggi menyebabkan penumpukan plak di dalam pembuluh darah. Penumpukan atau aterosklerosis itu lebih berisiko tinggi terhadap berbagai kondisi medis.

Itu karena pembuluh darah melakukan pekerjaan penting di seluruh tubuh. Jadi, saat ada masalah di salah satu pembuluh darah, ada efek berantai.

Pembuluh darah berperan sebagai jaringan pipa kompleks yang menjaga darah mengalir melalui tubuh. Plak seperti kotoran yang menyumbat atau memperlambat aliran darah.

Plak menempel pada dinding bagian dalam pembuluh darah dan membatasi seberapa banyak darah dapat mengalir. Saat kolesterol tinggi, plak terbentuk di dalam pembuluh darah.

Semakin lama tidak mendapat perawatan, plak tersebut akan semakin menumpuk. Plak tersebut akan membuat pembuluh darah menyempit atau tersumbat.

Kolesterol tinggi meningkatkan risiko kondisi medis lainnya, tergantung pada pembuluh darah mana yang tersumbat, seperti:

Penyakit arteri koroner (CAD)

Penyakit yang disebut sebagai penyakit jantung koroner atau penyakit jantung iskemik. Kondisi ini terjadi saat aterosklerosis mempengaruhi arteri koroner, yaitu pembuluh darah yang membawa darah ke jantung.

Ketika jantung tidak mendapatkan cukup darah, jantung akan melemah dan berhenti bekerja sebagaimana mestinya. Kondisi ini menyebabkan serangan jantung atau gagal jantung.

Penyakit arteri karotis

Arteri karotis membawa darah ke bagian depan otak yang besar. Saat plak menyempitkan arteri ini, otak tidak mendapatkan cukup darah kaya oksigen.

Penyakit arteri karotis dapat menyebabkan serangan iskemik transien (TIA atau "stroke ringan") atau stroke.

Penyakit arteri perifer (PAD)

Kondisi ini terjadi saat aterosklerosis mempengaruhi arteri di kaki atau lengan. PAD dapat berbahaya karena kerap menimbulkan gejala.

PAD berbahaya karena sering kali tidak menimbulkan gejala, hingga akhirnya mulai merasakan gejala saat arteri perifer tersumbat setidaknya 60 persen. Gejala utamanya adalah klaudikasio intermiten.

Ini adalah kram kaki yang mulai terjadi saat bergerak, tetapi berhenti saat beristirahat. Ini adalah tanda berkurangnya aliran darah yang disebabkan oleh plak yang tumbuh di arteri.

Tekanan darah tinggi (hipertensi)

Hipertensi dan kolesterol tinggi saling terkait. Plak kolesterol dan kalsium menyebabkan arteri menjadi keras dan menyempit.

Jadi, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah melalui arteri. Akibatnya, tekanan darah menjadi terlalu tinggi. Kedua kondisi ini adalah dua penyebab terbesar dari penyakit jantung.

Gejala Kolesterol Tinggi

Pada kebanyakan orang, saat kolesterol tinggi tidak menimbulkan gejala apapun. Biasanya, seseorang tidak akan merasakan gejalanya sampai kolesterol tinggi menyebabkan masalah lain dalam tubuh.

Meski begitu, ada beberapa gejala yang mungkin dialami sebagian orang saat kolesterol tinggi. Dikutip dari NDTV, berikut gejalanya:

1. Nyeri dada

Nyeri dada atau angina merupakan gejala umum kolesterol tinggi pada individu yang memiliki penyakit arteri koroner. Kondisi ini disebabkan oleh penumpukan kolesterol di arteri, yang dapat menyebabkan terbentuknya penyumbatan.

2. Sering kesemutan atau mati rasa

Kolesterol tinggi juga dapat mempengaruhi saraf dan menyebabkan mati rasa atau kesemutan di tangan dan kaki. Hal ini karena penumpukan kolesterol dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke area yang terkena.

3. Sesak napas

Sesak napas merupakan gejala umum dari banyak kondisi yang berhubungan dengan jantung, termasuk kolesterol tinggi. Saat kolesterol menumpuk di arteri, hal itu menyebabkan penurunan aliran darah ke jantung, yang dapat menyebabkan sesak napas.

4. Kelelahan

Kolesterol tinggi dapat menyebabkan kelelahan pada individu yang memiliki penumpukan kolesterol dalam darahnya. Hal ini karena kolesterol dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke otot, yang dapat menyebabkan kelelahan.

5. Tekanan darah tinggi

Kolesterol tinggi juga dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Hal ini disebabkan penumpukan kolesterol di arteri dapat menyebabkan arteri menyempit, yang meningkatkan resistensi di pembuluh darah.

6. Xanthoma multipel

Xanthoma adalah timbunan lemak yang terbentuk di bawah kulit. Timbunan ini sering berwarna kuning dan dapat terlihat di mata, siku, lutut, dan tangan.

Kondisi ini dapat menjadi indikasi kadar kolesterol tinggi dalam darah.

7. Masalah penglihatan

Kolesterol tinggi juga dapat menyebabkan masalah penglihatan. Hal ini disebabkan penumpukan kolesterol dalam darah dapat menyebabkan penyumbatan di pembuluh darah yang memasok darah ke mata.

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua orang yang memiliki kolesterol tinggi mengalami gejala-gejala ini. Tetapi, membuat perubahan pada gaya hidup, seperti menjaga pola makan yang sehat dan berolahraga secara teratur, dapat membantu mencegah perkembangan kolesterol tinggi.


(sao/naf)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |