Keluarga Beberkan Gejala Aneh yang Dialami Michael Bolton Akibat Kanker Otak

1 week ago 15

Jakarta -

Taryn, putri Michael Bolton, mengungkap gejala aneh yang dialami ayahnya akibat kanker otak yang diidapnya. Kejadian ini bermula pada tahun 2023.

Saat itu, Bolton sedang keluar bersama keluarganya untuk bermain bowling. Di saat itu, Taryn melihat ada yang tidak beres dengan kondisi ayahnya.

Diketahui, Bolton mengidap masalah kesehatan yang didiagnosis sebagai glioblastoma. Itu merupakan bentuk kanker otak yang langka dan agresif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat itulah kami merasa seperti ada yang salah dengan otaknya. Semua yang terjadi aneh baginya, tetapi tidak terlalu mengkhawatirkan," tutur Taryn, dikutip dari laman People.

"Ketika saya melihat kembali semuanya bersama-sama, kami melewatkan begitu banyak hal," tambahnya.

Ketika itu terjadi, karier Bolton sedang berkembang pesat. Ia baru saja tampil di sejumlah konser, merilis album pada Juli 2023, dan tampil di film The Fabulous Four pada Oktober di tahun yang sama.

Namun, penampilannya pada November 2023 di sebuah acara amal mendadak berubah menjadi mengkhawatirkan. Bolton mengalami serangan mual dan masalah keseimbangan yang tidak biasa.

Saat itu, Taryn dan dua saudara perempuannya, Holly dan Isa, menganggap kondisi yang dialami ayah mereka hanya karena stres dan kelelahan biasa.

"Apakah ini stres? Apakah ini karena kelelahan? Saat itu, ia (Bolton) memang bekerja tanpa henti, tampil di pertunjukan, dan melakukan semua hal. Kami merasa itu terjadi karena ia sudah semakin tua dan stres," terang Taryn.

Di malam setelah Thanksgiving pada 2023, keluarga Bolton melihat gejala bahaya lainnya. Hal ini terjadi saat mereka sedang makan bersama.

"Dia (Bolton) jatuh dari kursinya ke kiri, yang sangat tidak biasa. Dia sangat atletis dan tidak minum (alkohol). Jadi dia jatuh dan kami berpikir apa yang baru saja terjadi," katanya.

Di akhir pekan yang sama, Bolton mengalami sakit kepala yang parah. Ia pun dilarikan ke rumah sakit dan menjalani MRI, yang mengonfirmasi bahwa Bolton mengidap tumor otak.

Tumor tersebut diangkat seluruhnya selama operasi. Dan sekitar seminggu kemudian, dokter mengonfirmasi bahwa kondisi yang dialami Bolton adalah glioblastoma.

Ahli onkologi saraf Bolton, Dr Ingo Mellinghoff dari Memorial Sloan Kettering Cancer Center di New York City, mengatakan gejala tumor otak sering kali meliputi perubahan kepribadian yang tiba-tiba, sakit kepala parah, kejang, masalah koordinasi, serta kelemahan dan kelumpuhan otot.

"Jika tiba-tiba Anda merasakan ada yang berbeda, seperti tidak pernah bangun dari tempat tidur lagi, tidak ingin melakukan apapun, tidak dapat menggerakkan satu bagian tubuh, itu tidak normal," jelas Dr Mellinghoff.

"Atau terjadi perubahan sensasi. Misalnya tidak bisa merasakan apapun lagi di salah satu sisi tubuh," sambungnya.

Dr Mellinghoff juga menambahkan bahwa perubahan pola bicara juga bisa menjadi tanda bahaya. Sebab, pola bicara itu sangat sensitif karena setiap orang memiliki pola yang berbeda-beda.

"Dan jika tiba-tiba teman Anda berbicara yang kedengarannya sangat aneh dan tidak masuk akal, itu pasti terjadi sesuatu," ujarnya.

Namun, Dr Mellinghoff mengatakan bahwa glioblastoma sangat langka. Banyak gejala dari kondisi tersebut yang sangat tidak spesifik, jadi harus berhati-hati agar tidak menimbulkan kekhawatiran yang berlebihan.

Untuk mengatasi kondisi glioblastoma, Bolton menjalani pengobatan radiasi dan kemoterapi yang telah diselesaikan pada Oktober 2024. Karena glioblastoma memiliki tingkat kekambuhan yang sangat tinggi, Bolton menjalani MRI setiap dua bulan untuk memastikan tumornya tidak kambuh.

Bolton melakukan pemindaian terakhirnya pada awal April 2025, hasilnya bersih.


(sao/up)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |