Jakarta - Belakangan ini, sedang ramai jadi perbincangan di masyarakat mengenai penggunaan cairan antiseptik di area ketiak. Konon, penggunaan cairan antiseptik mampu mengatasi masalah bau badan dengan cepat.
Hal ini berkat sifat antimikroba pada cairan antiseptik yang diklaim efektif membunuh bakteri penyebab bau tak sedap dari ketiak. Pemakaian cairan antiseptik ini disebut sebagai 'marinasi' ketiak.
Namun, apakah aman jika menggunakan cairan antiseptik untuk ketiak dalam jangka waktu yang lama? Berikut penjelasannya
Penggunaan Cairan Antiseptik untuk Ketiak
Dokter Spesialis Kulit, dr Ruri Diah Pamela, SpKK memberikan penjelasan penting tentang penggunaan cairan antiseptik di ketiak, khususnya bagi mereka yang memiliki kulit sensitif.
Menurut dr Ruri, cairan antiseptik dapat membantu mengurangi bakteri di ketiak. Namun, penggunaannya juga harus diatur secara bijak.
"Penggunaan antiseptik dalam jangka panjang dapat mengganggu keseimbangan mikrobioma alami kulit, yang penting untuk menjaga kesehatan kulit. Terlalu sering menggunakan antiseptik bisa menyebabkan iritasi dan gangguan lain pada kulit, terutama jika tidak sesuai dengan petunjuk," kata dr Ruri saat dihubungi detikcom beberapa waktu lalu.
dr Ruri menyarankan agar cairan antiseptik hanya digunakan saat sedang dibutuhkan. Misalnya, setelah berolahraga atau pada hari-hari tertentu dengan aktivitas fisik tinggi, sehingga mengeluarkan keringat lebih banyak. Cara ini dilakukan untuk meminimalisir potensi kerusakan pada lapisan pelindung alami kulit.
Meskipun tidak ada aturan yang sangat spesifik, tetap dr Ruri merekomendasikan penggunaan cairan antiseptik dengan hati-hati.
"Sebaiknya oleskan antiseptik secukupnya di area ketiak, biarkan beberapa menit agar bahan aktif bekerja, lalu bilas dengan air bersih," jelasnya.
Risiko Penggunaan Cairan Antiseptik pada Kulit
dr Ruri juga menekankan agar tidak membiarkan cairan antiseptik terlalu lama di kulit. Hal itu berisiko menyebabkan kulit kering dan muncul iritasi.
Selain itu, penggunaan cairan antiseptik yang terlalu sering atau jumlahnya berlebihan dapat meningkatkan risiko iritasi kulit, terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif.
"Bahan seperti alkohol, klorheksidin, atau pewangi dalam antiseptik bisa memicu reaksi alergi seperti kemerahan, gatal, atau ruam," papar dr Ruri.
Jika muncul gejala iritasi di kulit setelah penggunaan cairan antiseptik, dr Ruri menyarankan untuk segera berhenti dan mencari produk alternatif lainnya yang lebih aman.
Bagi orang yang punya kulit sensitif, dr Ruri menyarankan agar memilih antiseptik yang diformulasikan khusus untuk kulit sensitif, terutama yang bebas dari alkohol dan pewangi. Sebelum rutin menggunakan antiseptik, lakukan uji coba di area kecil kulit untuk memastikan tidak ada reaksi alergi.
"Produk dengan bahan antimikroba alami, seperti tea tree oil, bisa menjadi pilihan yang lebih lembut bagi kulit sensitif. Selain itu, penggunaan pelembab setelah antiseptik juga dapat membantu menjaga kelembaban kulit," ucapnya.
Cara Menghilangkan Batu Ketiak Secara Alami
Jika ragu menggunakan cairan antiseptik untuk 'marinasi' ketiak, ada sejumlah cara alami agar ketiak tidak bau lagi. Simak cara-caranya di bawah ini:
1. Rutin Mandi Pakai Sabun
Tips yang pertama adalah rutin mandi dengan sabun setiap hari. Mandi secara teratur setelah beraktivitas berat dapat menghilangkan bakteri dan keringat yang memicu bau ketiak.
2. Waxing Ketiak
Sebuah studi yang dilakukan Anthony Lanzalaco, dkk, dalam National Center of Biotechnology Information pada 2016 lalu mengungkapkan, dengan mencukur atau menghilangkan rambut ketiak (waxing) secara rutin dapat mengurangi bau ketiak.
3. Pakai Antiperspirant atau Deodoran yang Tepat
Penggunaan antiperspirant setelah mandi dapat membantu mengatasi bau ketiak. Sebab, antiperspirant dapat membantu mengurangi jumlah keringat yang dihasilkan dengan memblokir sementara pori-pori yang mengeluarkan keringat. Alhasil, semakin sedikit keringat yang muncul ke permukaan kulit maka semakin sedikit pula bau yang dihasilkan dari ketiak.
Selain itu, penting juga untuk memakai deodoran setiap hari setelah mandi. Namun, detikers juga harus memilih produk deodoran yang tepat untuk ketiak.
Perhatikan juga bahan aktif deodoran sebelum membelinya. Terkadang, kamu harus perlu mencoba berbagai jenis deodoran untuk mengetahui mana produk yang paling cocok. Jika terasa gatal di kulit, sebaiknya segera berhenti dan cari produk yang lain.
(ilf/fds)