Viral Pria Solo Usia 33 Kena Kanker Lidah, Dokter Ungkap Kemungkinan Pemicunya

2 months ago 47

Jakarta -

Seorang pria di Solo mengidap kanker lidah stadium awal di usianya yang cukup muda yakni 33 tahun. Kanker tersebut bermula dari sariawan yang tak kunjung hilang, bahkan menetap selama dua tahun.

Pria bernama All itu awalnya tak merasakan sakit atau nyeri pada sariawan yang diidapnya. Lantaran All menganggap itu adalah sariawan biasa, sehingga ia mengabaikannya.

Akan tetapi pada awal 2024, sariawan yang dialami menjadi nyeri dan perih. Saat itu istri All, Sel, langsung membawanya ke puskesmas dan dirujuk ke RS untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Aku ajak ke puskesmas 2 kali, terus dikasih rujukan ke rs berobat 2 kali. Terus dikasih rujuk ke RS besar. Periksa ke RS besar itu dibiopsi," kata Sel kepada detikcom, Rabu (12/11/2024).

All juga sempat menjalani biopsi untuk mengetahui pemicu yang menyebabkan sariawannya sakit. Hasilnya pada saat itu tidak ditemukan adanya keganasan atau kanker. Lama kelamaan gejala yang dirasakan semakin memburuk, bahkan memicu perdarahan di lidah.

"Sehari kadang 2 kali, kadang seminggu 4 kali, perdarahan terus," sambungnya.

Dari situlah, All didiagnosis kanker lidah stadium awal dan menjalani perawatan lebih lanjut berupa kemoterapi untuk mengatasi kanker tersebut.

Sel mengatakan suami memiliki kebiasaan merokok sejak dari masih duduk di sekolah menengah pertama. All juga memiliki riwayat mengonsumsi alkohol.

Apa Pemicu Kanker Lidah?

Prof Dr drg Yuniardini Septorini Wimardhani, MSc Dent menjelaskan kanker lidah adalah salah satu jenis kanker mulut yang lokasinya di lidah.

Kanker mulut adalah kanker yang berasal dari lapisan mukosa mulut atau yang disebut epitel rongga mulut. Adapun faktor risiko jenis kanker tersebut biasanya dipicu oleh kebiasaan merokok, minum alkohol, kebiasaan menyirih dengan biji pinang, hingga kekurangan nutrisi seperti buah dan sayuran.

"Tapi biasanya faktor utama yang memicu adalah kebiasaan merokok dan minum alkohol," kata Prof Yuniardini kepada detikcom, Rabu (12/12/2024).

"Kalau kebiasaan menyirih mungkin sudah agak sedikit ya, terutama di Jakarta ya terutama, tapi terutama di daerah-daerah yang masih terpencil penduduk-penduduk yang sudah tua atau di beberapa daerah di Indonesia itu juga ada masih orang yang punya kebiasaan menyirih dengan biji pinang dan tembakau,"lanjutnya lagi.

Selain itu, faktor lain seperti virus Human Papillomavirus (HPV) 16 dan 18 juga bisa menjadi pemicunya. Meski begitu, Prof Yuniardini menyebut faktor ini masih banyak perlu penelitian lebih lanjut.

"Karena tidak berkaitan dengan semua kanker mulut. Jadi kanker yang adanya lebih di belakang posisinya di belakang rongga mulut itu biasanya terkait dengan HPV atau Human Papillomavirus seperti itu," sambungnya lagi.

Oleh karena itu, Prof Yuniardini mengimbau untuk lebih menyadari dan segera memeriksakan diri apabila ada gejala sariawan yang tak kunjung hilang atau sembuh. Sebab menurutnya sariawan yang tak kunjung hilang, baik sebulan atau beberapa bulan, memang merupakan ciri-ciri dari kanker lidah.

Prof Yuniardini juga mengajak masyarakat untuk melakukan SAMURI atau periksa mulut sendiri. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan gigi dan mulut serta mendeteksi kanker mulut.

"Dari ikatan spesialis penyakit mulut itu ada yang namanya SAMURI atau periksa mulut sendiri. Jadi pasien itu atau masyarakat itu diajak untuk memahami atau melihat kondisi rongga mulutnya secara rutin ya paling tidak sebulan sekali melihat bagian pipi bagian dalamnya, bibir bagian dalamnya, lidahnya, bagian bawah lidahnya, samping lidahnya, bagian langit-langitnya," katanya.

"Jadi kalau ada perubahan yang dilihat oleh pasien itu sebaiknya segera dikonsultasikan ke dokter," tuturnya lagi.


(suc/kna)

Read Entire Article
Kabar Sehat | Legenda | Hari Raya | Pemilu |